BPS Sebut 37 Ribu Warga Kota Malang Kategori Miskin

BPS Sebut 37 Ribu Warga Kota Malang Kategori Miskin

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 02 Nov 2023 09:33 WIB
BPS Kota Malang
BPS Kota Malang (Foto file: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Sebanyak 37.78 ribu atau 4,26 persen warga Kota Malang kategori miskin. Angka kemiskinan ini berdasarkan pengeluaran per kapita per bulan yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Maret 2023.

Angka kemiskinan tersebut cenderung menurun dibandingkan tahun 2022 lalu. Angka kemiskinan di Kota Malang sebesar 4,37 persen.

"Angka kemiskinan di Kota Malang mengalami penurunan menjadi 4,26 persen. Ini ada penurunan 0,11 poin, ini cukup melegakan. Mengingat hal ini merupakan indikator pencapaian kinerja pemerintah daerah," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini kepada wartawan, Kamis (2/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erny menjelaskan, seseorang disebut miskin bila rata-rata pengeluaran per kapitanya di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan di Kota Malang tahun 2023 sebesar Rp 674.660 ribu per kapita per bulannya.

"Artinya, jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan sebesar Rp 674.660 ribu di Kota Malang mencapai 37,78 ribu jiwa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Erny, pengendalian inflasi juga penting dalam menjaga penduduk yang berada di atas garis kemiskinan, agar tidak jatuh ke bawah garis kemiskinan.

Namun, pihaknya melihat angka kemiskinan di Kota Malang terus menurun dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Pada 2021, angka kemiskinan berada di 4,26 persen dan turun pada tahun 2022 menjadi 4,37 persen. Saat ini kembali turun menjadi 4,26 persen.

Sementara Penjabat Wali Kota Malang Dr Wahyu Hidayat menyebut Pemkot Malang akan terus melakukan langkah kongkret dalam rangka menekan angka kemiskinan. Angka kemiskinan Kota Malang saat ini, yakni 4,26 persen menjadi terendah kedua se-Jawa Timur dan berhasil melampaui angka kemiskinan Jawa Timur sebesar 10,35 persen.

"Angka kemiskinan akan kita support terus agar bisa paling rendah di Jawa Timur. Upaya ke depan akan kita kuatkan pada realisasi Bantuan Pangan Non Tunai maupun penguatan program pengentasan kemiskinan," tegas Wahyu terpisah.

Wahyu mengaku, selain penguatan melalui program pengentasan kemiskinan, Pemkot Malang juga akan menguatkan sektor ekonomi kreatif untuk menurunkan angka kemiskinan.

"Kalau kita lihat dari data BPS, ekonomi kreatif ini juga ikut berperan. Nanti yang kita kuatkan ekonomi kreatif. Kita berdayakan masyarakat termasuk pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pemasarannya," ujarnya.

Menurutnya, pengentasan kemiskinan masih menjadi tema pembangunan serta agenda utama dan berkelanjutan di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.

Hal yang berkaitan erat dengan pengentasan kemiskinan adalah pengendalian laju inflasi. Sebab inflasi sangat berpengaruh dalam menentukan garis kemiskinan. Bila mampu menekan laju inflasi, dapat menekan laju kenaikan garis kemiskinan.

"Angka kemiskinan turun, inflasi kita dalam kategori stabil masih terkendali. Kemiskinan ini ada kaitan dengan inflasi. Terkait inflasi tetap kita jaga dengan baik, agar angka inflasi ini bisa terus terkendali," tuturnya.




(mua/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads