Pemprov Jawa Timur kembali menggelar pasar murah di sejumlah daerah, termasuk di Kota Blitar yang menjadi titik lokasi ke-39. Pasar murah digelar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memenuhi kebutuhan warga.
Pantauan detikJatim, pasar murah digelar di kawasan Istana Gebang Kota Blitar. Sejumlah warga tampak antre untuk mendapatkan beras harga miring alias lebih murah. Adapun harga beras kualitas medium di pasar murah Rp 10.400 per kilogram. Sedangkan harga beras medium di pasaran sekitar Rp 13.500 per kilogram.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir secara langsung membuka pasar murah tersebut. Khofifah juga menyempatkan memberikan sejumlah beras kepada warga yang sedang mengantre. Selain itu, perempuan berjilbab putih itu juga memberikan telur kepada anak-anak yang datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (pasar murah) di titik lokasi ke-39, sejak awal September 2023. Harapannya ketersediaan pangan masyarakat dan daerah bisa terpenuhi kebutuhannya, karena memang harganya lebih murah di bawah HET," ujar Khofifah kepada awak media usai meninjau pasar murah di Istana Gebang Kota Blitar, Sabtu (28/10/2023).
Selain menjaga stabilitas harga bahan pokok, kata Khofifah, pasar murah juga untuk memastikan stok bahan pokok masih aman., sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Produksi beras di Jatim sendiri per September 2023 surplus 9,23 persen.
"Sejauh ini stok kita sangat cukup, masih aman. Yang jelas kita tetap memaksimalkan produksi gabah dan padi supaya tetap kebercukupan," terangnya.
Menurut Khofifah, saat ini produksi gabah atau padi tidak hanya untuk mencukupi masyarakat Jatim. Tetapi juga mencukupi sekitar 16 provinsi yang ada di Indonesia Timur.
Lebih lanjut, Khofifah menyebutkan antisipasi dampak kekeringan panjang atau El Nino harus dilakukan. Termasuk membangun irigasi dengan sumur bor untuk menjaga suplai air di sawah perlu di perhatikan.
"Semua harus dilakukan antisipasi, di kabupaten/kota wilayah Mataraman, seperti membangun irigasi dengan pengeboran sumur untuk suplai air di sawah. Karena memang saat ini dampak el Nino masih ada," tandasnya.
(irb/fat)