Harga Beras di Kota Blitar Melambung, Disperindag Suplai Stok

Harga Beras di Kota Blitar Melambung, Disperindag Suplai Stok

Fima Purwanti - detikJatim
Selasa, 29 Agu 2023 11:14 WIB
Harga Beras Naik, Pedagang Pasar Kota Blitar Disuplai Stok
Beras di Kota Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Kota Blitar - Harga beras di Kota Blitar mengalami kenaikan hingga Rp 14 ribu per kg. Sejumlah pedagang pasar mendapat tambahan atau suplai stok beras bulog dari Disperindag Kota Blitar.

Suplai stok beras dilakukan untuk mengendalikan harga. Sehingga masyarakat bisa membeli beras sesuai HET.

Pantauan detikJatim di Pasar Pon Kota Blitar, beberapa pedagang sembako mendapat tambahan stok beras dari bulog. Masing-masing pedagang mendapat sekitar 30 pack, dengan berat 5 kg per kemasan. Adapun harga beras itu sekitar Rp 47.250 per pack.

"Terbantu, jadi ada stok lebih banyak. Terus warga bisa beli dengan harga yang lebih murah. Karena harga beras sekarang mahal," kata salah satu pedagang sembako, Muhammad Khoirul kepada detikJatim, Selasa (29/8/2023).

Khoirul menambahkan saat ini harga beras dengan kualitas premium mencapai Rp 14 ribu per kg. Sedangkan, harga beras untuk jenis medium atau biasa sekitar Rp 12 ribu per kg.

"Harga naik sudah sejak tiga minggu yang lalu, tapi naiknya bertahap. Sampai sekarang harganya Rp 14 ribu per kilogram," terangnya.

Kepala Disperindag Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan ada sekitar 9 pedagang pasar yang mendapatkan stok beras dari bulog. Jumlah pedagang ini masih disesuaikan dengan data yang masuk, nantinya akan ada pedagang pasar lain yang juga mendapatkan stok beras.

"Tujuannya untuk menstabilkan kenaikan harga beras, harapannya masyarakat tidak kesulitan. Jadi kita minta bulog untuk bantu supplay beras, dengan HET Rp 9.450 per kg," terangnya.

Menurut Hakim, kenaikan harga beras di pasar terjadi akibat beberapa faktor. Di antaranya dampak kemarau panjang. Selain itu, jumlah panen padi dari petani sedikit dan kualitas beras yang tidak semua bagus.

"Harga gabah di petani itu sudah naik, di atas HET. Kemudian dimungkinkan kadar air pada gabah kurang, jadi saat diselip hasilnya berkurang. Akhirnya harga beras menjadi naik," tandasnya.


(dpe/fat)


Hide Ads