Cuaca ekstrem dampak El Nino belakangan ini menambah cuan pabrik es batu balok di Desa Gemekan, Sooko, Kabupaten Mojokerto. Permintaan es batu balok naik 18 persen karena suhu udara di siang hari yang naik signifikan.
Kepala Bagian Produksi PT Sido Dadi, Ligo Santoso (58) mengatakan, permintaan es batu balok naik 18 persen sejak cuaca panas ekstrem melanda Jatim dan wilayah lainnya di Indonesia. Berdasarkan data BMKG, suhu udara di Mojokerto saat siang mencapai 34 hingga 35 derajat Celcius.
Menurut Ligo, selama musim kemarau sebelum panas ekstrem melanda, permintaan es batu rata-rata di angka 1.100 balok per hari. Kini permintaan produknya naik menjadi 1.300 balok es batu per hari, atau naik 200 balok per hari. Sedangkan selama musim hujan rata-rata 800 balok per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya kami kirim 1.100 balok, sekarang 1.300 balok setiap hari. Faktornya karena cuaca panas," terangnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (13/10/2023).
Pabrik es batu yang berdiri sejak 1982 ini, lanjut Ligo, kini khusus memproduksi es batu balok non-konsumsi. Produknya dikirim kepada sekitar 50 agen di wilayah Pasuruan dan Sidoarjo. Sedangkan konsumennya yakni para nelayan dan pedagang di pasar ikan sebab es batu balok biasa digunakan sebagai pendingin.
![]() |
"Untuk pengiriman kami pakai 6 truk. Supaya tak mudah mencair, setiap sap dilapisi plastik, lalu ditutup rapat dengan terpal," jelasnya.
Setiap harinya, produksi es batu di PT Sido Dadi berlangsung mulai pukul 16.30 WIB. Es batu yang sudah matang kebekuannya, dikeluarkan dari cetakan untuk dikirim kepada para agen. Selanjutnya setiap cetakan pelat besi berlapis krom ini diisi ulang dengan air tanah.
Menurut Ligo, penutup cetakan berbahan kayu bengkirai karena lebih awet dan tahan air. Setelah cetakan ditutup rapat, baru lah mesin pendingin bertenaga listrik dinyalakan selama 24 jam untuk menghasilkan es batu dengan kebekuan yang baik.
"Biasanya matang di suhu -10 derajat celcius. Sumber airnya hasil bor air tanah. Kami jamin airnya sehat, bisa dicek," ujarnya.
Naiknya permintaan turut mendongkrak omzet penjualan es batu balok. Yaitu dari rata-rata Rp 11 juta menjadi Rp 13 juta per hari. "Kami menjual kepada para agen Rp 10.000 per balok," tandasnya.
(hil/fat)