Dulu, Pasar Gotong Royong selalu ramai. Warga Kota Probolinggo selalu mencari kebutuhan sehari-hari di pasar legendaris ini.
Namun kondisi Pasar Gotong Royong sekarang berbalik 180 derajat. Kondisi pasar yang terkenal sejak tahun 90-an ini kini sepi. Tak banyak pembeli yang datang. Setiap hari pengunjung bisa dihitung dengan jari. Pedagang pun juga hanya bisa gigit jari.
Salah satu pedagang di Pasar Gotong Royong, Hj Rosnia Hamid mengatakan setelah dibangun kembali oleh pemerintah pasca terbakar di tahun 1991, para pedagang kembali bangkit. Bahkan, penghasilan setiap hari, pedagang mampu meraup hingga mencapai belasan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun itu dulu, Rosnia hanya bisa mengenang kenangan indah tersebut. Penyebabnya adalah semakin banyaknya orang yang berbelanja secara online.
![]() |
"Sekarang karena berkembang pesatnya zaman, transaksi jual beli tidak perlu bertatap muka tapi bisa secara online. Nah kondisi itulah yang membuat pasar Gotong Royong sekarang seperti mati suri," kata Rosnia saat dijumpai detikJatim di stan jualannya, Selasa (3/10/2023).
Beberapa tahun terakhir, kata Rosnia, kondisi pasar memang sudah sepi dari pengunjung atau pembeli sejak saat Pandemi COVID-19 melanda. Namun, setelah pandemi mereda, penjualan tetap sepi. Bahkan belanja online yang dilakukan selama pandemi semakin meluas dan populer.
"Belakangan ini, jangankan mau dapat Rp 1 juta setiap harinya, dapat Rp 500 ribu saja susahnya minta ampun. Paling tidak kalau ada pengunjung atau pembeli, dapat Rp 200 sampai 300 ribu saja itu kami sudah sangat bersyukur," tutur Rosnia.
Hal senada disampaikan Husnul Khatimah, pedagang Pasar Gotong Royong lainnya. Menurut Husnul, keadaan pasar saat ini sudah lebih parah dibandingkan dengan masa pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.
"Jangankan datang untuk membeli, lihat-lihat saja sejak pagi belum ada. Harapan para pedagang di Pasar Gotong Royong ini, warga kembali untuk bernostalgia dengan datang langsung berbelanja ke Pasar Gotong Royong," pungkasnya.
Pedagang pasar Gotong Royong berharap pemerintah Kota Probolinggo ikut campur untuk memberikan solusi agar pasar Gotong Royong kembali ramai, dan mohon pajak toko jangan dinaikkan.
(dpe/iwd)