Kondisi Jembatan Merah Plaza (JMP) Surabaya sangat memprihatinkan. Suasana yang sangat sepi sejak Pandemi COVID-19 dikeluhkan oleh pedagang. Terutama karena sepinya pengunjung itu berdampak pada penurunan omzet yang signifikan.
Banyak toko di JMP Surabaya yang sudah tutup. Bangunan yang terdiri dari 4 lantai ini pun terlihat begitu lengang. Bahkan ada beberapa eskalator yang sudah tidak difungsikan.
Emi, salah satu pedagang perlengkapan rumah tangga dari toko Citra Jaya di JMP mengatakan akibat pandemi jarang pembeli datang hingga tokonya mengalami penurunan omzet mencapai 50% lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyampaikan bahwa untuk bertahan hingga saat ini salah satu cara yang dia lakukan yakni dengan promosi melalui media sosial.
"Biasanya kita pasang promosi di WhatsApp, biar para pelanggan bisa beli online," kata Emi, Kamis (21/92023).
![]() |
Siasat juga dilakukan oleh Meyla pemilik Toko Artha Collection yang menjual berbagai koleksi hijab. Demi bertahan di tengah penjualan offline yang kian sepi, tokonya memanfaatkan platform Shopee untuk berjualan secara online.
Hasil penjualan dari toko online itu cukup signifikan sehingga bisa menopang kondisi toko offline di JMP yang tidak bisa diprediksi. Tapi dia sendiri mengaku bingung, bagaimana caranya mengajak pelanggan untuk datang ke tokonya dan berbelanja kebutuhan hijab?
Baca juga: Cuan Banget! Ini 5 Cara Dapat Uang di TikTok |
Meski digempur kebiasaan berbelanja yang benar-benar sudah berubah, para pemilik lapak dagangan di JMP tetap bertahan. Mereka mengungkapkan bahwa masih ada harapan dari sejumlah pembeli yang kerap mengulak atau membeli dalam jumlah banyak.
"Di sini kalau beli grosir kami bisa kasih potongan harga. Banyak yang ambil grosir biasanya, seperti untuk seragam dan keperluan lain," ujar Meyla saat ditemui di tokonya.
Rata-rata toko di JMP buka dari pukul 10.00 WIB-17.00 WIB setiap hari. Kebanyakan toko yang masih bertahan di plaza itu didominasi oleh penjual barang tekstil, baju, juga tas dan sepatu.
(dpe/iwd)