Petani mangga alpukat di Kabupaten Pasuruan mulai panen raya. Mereka bahagia karena bisa memanen buah dalam jumlah banyak dan berkualitas bagus.
Sugiono, petani mangga alpukat di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, mengaku bisa memanen 4 kuintal mangga sehari dari 350 pohon yang dimilikinya. Mangga itu semuanya masak pohon dan dalam kondisi yang sangat bagus.
"Ukurannya besar, tekstur kulit yang bersih dan tidak busuk karena serangan lalat buah. Pokoknya panen tahun ini senang sekali, karena banyak yang kami panen. Sehari bisa sampai 4 kuintal mangga," kata Sugiono, Kamis (28/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 38 tahun ini sudah mulai menekuni bisnis mangga alpukat sejak lama. Total ia memiliki lebih dari 350 pohon yang ditanam di ladang seluas 2 hektar.
Ia sudah memiliki pembeli langganan sehingga tidak pusing memasarkan hasil panen. "Ada yang konsumen tetap, ada yang reseller," singkatnya.
Pangsa pasar tersendiri Sugiono warga Pasuruan dan berbagai daerah. Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bogor hingga Kalimantan, beberapa di antaranya.
Sugiono menjual mangga Rp 25 ribu per kilo untuk grade A alias mangga super, dan Rp 15 ribu untuk Grade B. Ia juga menjual dengan kemasan dus, Rp 75 ribu untuk grade B dan Rp 150 ribu untuk grade A.
Sariyanto (38), salah satu petani mangga di Rembang, mengaku punya 100 pohon mangga. Selain memanen miliknya sendiri, ia juga menerima mangga dari petani lain untuk dijual.
"Saya kebetulan punya 100 pohon mangga yang saya tanam di lahan kurang lebih setengah hektar. Dan selebihnya dari petani mangga di Wonokerto, Rombo Wetan dan Rombo Kulon," katanya.
(abq/sun)