Pasar Kapasan Surabaya kini tak ramai lagi. Memang masih banyak stan yang buka, tapi sepi pembeli.
Sepinya salah satu pasar grosir pakaian di Surabaya ini dikarenakan masifnya jual beli dan live online baik di e-commerce maupun medsos. Cara itu memang tak mempertemukan pembeli, namun cara itu mampu membuat Pasar Kapasan menjadi sepi.
Penjualan secara live ini tak hanya dilakukan oleh pedagang saja. Tetapi banyak selebriti dan selebgram yang ikut menjual secara live untuk menarik pelanggan agar berbelanja secara daring dan lebih praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurun parah. Gara-gara live Shopee, TikTok. Menurun parah, corona aja ga kayak gini, masih ada omzet. Sekarang ga ada sama sekali. Habis lebaran mulai sepi banget," ujar Maisaroh, salah satu pedagang Pasar Kapasan kepada detikJatim, Kamis (21/9/2023).
![]() |
Ia sendiri tidak menjual pakaian secara live di e-commers atau medsos. Karena barang yang dijual adalah grosir ditambah dengan proses COD atau bayar di tempat yang tidak efisien.
"(Saya) gak live karena grosir, kalau jual per pcs susah untuk ukuran lainnya. Pernah coba (live) tapi COD-nya ribet. Upaya kulakan yang baru setiap hari ganti contoh. Kulak jadi sedikit. Mau kulak banyak juga takut," keluh Maisaroh.
Sama halnya dengan Fatimah (42) penjual pakaian di lantai 3 yang mengaku tak banyak pembeli saat ini. Bahkan, jika dibanding pada saat pandemi COVID-19, lebih sepi saat ini.
"Sepi banget sekali. Pandemi ndak, malah lumayan. Sejak awal tahun. Gara-gara banyak yang live sama jualan online, akhirnya fungsi pasar apa. Di sini yang jualan banyak, tapi yang beli sedikit," kata Fatimah.
Omzet penjualannya juga turun drastis. Pembeli yang datang pun rata-rata dari langganan yang memang biasa kulak di tempatnya. Ia juga tidak bisa menjual pakaiannya secara live, karena ukuran yang tak bisa dijual satuan.
"Menurun bisa sampai 80%. Kalau langganan datang baru ada pembeli, kalau gak ada langganan yak ga ada. Saya ndak live, kalau live ukurannya ga seri," ujar Fatimah yang sudah 10 tahun berjualan di Pasar Kapasan.
Begitu pula dengan Hasanah (17) penjaga toko pakaian wanita di lantai 1. Ia menyebut, sudah beberapa bulan ini pasar sepi dari pembeli karena imbas dari penjualan secara live.
"Sepi banget. Pembeli sepi, sekarang sepi. Ga seramai dulu. Gara-gara live TikTok jual online. Ngaruh besar di pasaran yang jual offline," kata Hasanah.
(esw/iwd)