Spekulasi Peternak Tahan Stok Picu Harga Telur di Blitar Anjlok

Spekulasi Peternak Tahan Stok Picu Harga Telur di Blitar Anjlok

Erliana Riady - detikJatim
Kamis, 31 Agu 2023 14:38 WIB
telur di surabaya
Telur di Blitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Harga telur ayam anjlok tajam dalam sepekan terakhir. Dinas Peternakan Kabupaten Blitar menyebut, over stok karena peternak berspekulasi menahan hasil produksi menjadi pemicu anjloknya harga telur saat ini.

Pantauan detikJatim di pasar basah, harga telur hari ini di kisaran Rp 23-24.000/kg. Sepekan sebelumnya, harga telur di pasar tradisional masih di kisaran Rp 28-30.000/kg. Harga yang tergolong tinggi ini, bertahan hampir 3 bulan lalu.

Namun sejak sepekan lalu, harga mengalami penurunan cukup tajam. Di beberapa pasar basah terpantau, harga telur menjadi Rp 23-24.000/kg atau turun sekitar Rp 4.000/kg. Harga di pasar basah Blitar biasanya terjadi disparitas di kisaran Rp 5.000/kg jika dibandingkan harga kandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya harga dari kandang hari ini tertekan sampai Rp 18.500. Tapi beberapa teman peternak menahan sampai dilepas di harga Rp 19.000/kg," ujar Ketua Koperasi Berkah Telur Blitar, Yesi Yuni Astuti dikonfirmasi detikJatim, Kamis (31/8/2023).

Menurut Yesi, harga telur ini turun drastis setelah di bulan sebelumnya stabil di atas Rp 22.000/kg dari peternak. Anjloknya harga telur dikeluhkan peternak karena harga jagung tetap tinggi di kisaran Rp 6.500/kg. Yesi tidak mengetahui pasti penyebab anjloknya harga telur apakah karena over produksi atau lainnya.

ADVERTISEMENT

Peternak lain, Suryono juga mengeluhkan hal yang sama. Dengan harga jagung sebagai bahan utama pakan yang masih di kisaran Rp 6.500/kg. Seharusnya harga telur bisa dijaga tetap stabil di kisaran Rp 23-24.000/kg dari kandang.

"Ajur ini harganya sekarang. Harga tinggi beberapa bulan lalu saja, belum bisa nutup hutang kami pascapandemi. Ini kami kembali harus menanggung kerugian sekitar Rp 5.000/kg," keluhnya.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Pemkab Blitar mengakui anjloknya harga telur ayam saat ini. Blitar sebagai sentra produsen telur ayam, menjadi wilayah terdampak akibat fluktuasi tajam harga komoditas satu ini.

Dengan populasi ayam petelur tercatat sebanyak 15.190.000 dan kapasitas produksi sebanyak 460 ton per hari. Dari acuan Bapanas, seharusnya Harga Pokok Produksi (HPP) telur di angka Rp 27.000/kg di pasar dan harga kandang Rp 22-23.000/kg.

"Saya melihat mulai bulan Suro ke Sapar ini banyak peternak spekulasi menahan telur mereka. Karena harga sempat turun Rp 22.000/kg, padahal sebelumnya bisa Rp 27.000/kg. Ternyata dalam sepekan harga malah cenderung turun, jadinya mereka melepas telur dan mengakibatkan over stok," papar Kabid Budidaya Peternakan Disnakkan Pemkab Blitar, Indriawan Wicaksono.

Indri menyebut over stok yang menyentuh angka 25 persen inilah yang memicu anjloknya harga telur di tingkat peternak. Indikasi spekulasi ini, terang Indri, terlihat dari telur yang dihasilkan bukan ayam muda. Karena jika peternak memperpanjang menahan stok, maka kualitas telur makin rusak.

"Yang kedua, saya mendengar, bakul di Jakarta juga menekan peternak kita untuk setor dengan harga rendah. Karena mereka juga banyak mendatangkan telur dari Jabar dan Jateng dengan harga bersaing ketat. Ya mau gak mau, harga ditentukan pasar memang anjlok sekarang," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads