Warga Kota Malang beberapa hari terakhir mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg. Jika memang stok ada, harganya pun dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat pengecer.
"Sudah beberapa hari, cari elpiji 3 kg sulit. Ini baru dapat dengan harga Rp 22 ribu. Kemarin ada teman harus beli dengan harga Rp 29 ribu," kata Helmi (30), salah satu warga Klojen, Kota Malang, Rabu (26/7/2023).
Hal yang sama juga dirasakan oleh Bambang Adi, warga Jalan Nusakambangan, Kota Malang. Dia harus berkeliling untuk mendapatkan satu tabung gas elpiji 3 kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia baru bisa mendapatkan gas elpiji 3 Kg ketika mendatangi satu pangkalan yang berada di Jalan Nusakambangan dengan memenuhi syarat membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Dari kemarin cari elpiji sulit. Tadi mulai pagi muter-muter. Karena di toko-toko stoknya habis semua," ujar Bambang.
Sumarsih pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Jalan Nusakambangan mengaku bahwa stok elpiji aman. Usahanya setiap pekan mendapatkan dua kali pengiriman dalam satu pengiriman mendapatkan sebanyak 40 tabung elpiji 3 kg.
"Stok aman, saya dua kali dalam seminggu mendapatkan kiriman. Satu kali kiriman 40 tabung ukuran 3 kg," jelasnya ditemui di lokasi.
![]() |
Sumarsih mengungkapkan jika pangkalan tidak lagi melayani pembelian untuk pengecer atau pembelian lebih dari satu tabung gas. Warga atau rumah tangga dapat membeli satu tabung gas elpiji dengan syarat membawa KTP.
"Itu pun setelah terdaftar dulu NIK-nya di aplikasi milik Pertamina. Kalau belum terdaftar tidak kami layani," tegasnya.
Dia mengatakan bahwa program tepat sasaran untuk pembelian elpiji 3 Kg sebenarnya sudah berjalan lama. Namun, karena Pandemi COVID-19 kemarin, program itu tidak bisa berjalan maksimal.
"Sudah lama sebenarnya program ini. Tapi karena Pandemi tak berjalan. Baru mungkin sekarang ini diberlakukan," tuturnya.
Sumarsih mengaku tidak berani melayani pembelian tanpa terdaftar di aplikasi tepat sasaran itu. Risikonya, pangkalan miliknya akan ditutup apabila tertangkap tangan oleh agen atau pertamina.
"Nggak berani layani pengecer atau warga yang membeli lebih dari satu. Karena sesuai aplikasi rumah tangga hanya boleh beli satu tabung saja," katanya.
(dpe/fat)