Dicari! Tukang Cukur Penerus Barbershop yang Berdiri Sejak 112 Tahun Silam

Dicari! Tukang Cukur Penerus Barbershop yang Berdiri Sejak 112 Tahun Silam

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 22 Jul 2023 13:50 WIB
Barbershop Shin Hua Surabaya yang sudah berusia 112 tahun, disebut barbershop tertua di Indonesia.
Eddy dan Tejo, pewaris terakhir Barbershop Shin Hua yang didirikan ayah mereka sejak 112 tahun silam. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Di tengah barbershop kekinian yang kian menjamur di Kota Pahlawan, Barbershop Shin Hua yang sudah berusia 112 tahun tetap berdiri kokoh meski tak berusaha menantang zaman. Barbershop yang dinobatkan sebagai yang tertua di Indonesia itu pun membuka peluang bagi para barber yang berminat untuk meneruskan usaha pangkas rambut yang telah diwariskan secara turun temurun itu.

Kakak beradik pengelola Barbershop Shin Hua itu adalah Tan Ting Kok atau Freddy Koestanto yang akrab disapa Eddy, dan Tan Tun Kuang alias Tejo. Keduanya mengaku tidak akan mewariskan usaha pangkas rambut itu kepada anak-anak mereka. Mereka sengaja melarang anak-anak mereka meneruskan usaha itu karena ada pantangan yang telah menjadi tradisi di China.

"Jadi, bukan karena tidak ada penerusnya, tapi memang saya yang tidak membolehkan anak-anak saya meneruskan. Di China itu ada istilah 'kerjaan yang turun-temurun tidak bisa lewat sampai 3 generasi', nah itu juga jadi pelajaran saya di sekolah dulu dan memang harus begitu," kata Eddy ketika ditemui detikJatim, Selasa (18/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantaran alasan tradisi itulah Eddy dan Tejo mengaku sudah menyampaikan kepada anak-anaknya agar bergerak mencari bisnis atau pekerjaan yang lain dan tidak meneruskan barbershop yang telah didirikan oleh ayah mereka, Tan Shin Tjo, sejak tahun 1911 atau 112 tahun silam. Kini anak-anak mereka ada yang menjalankan sejumlah lini bisnis dengan beragam bidang, ada juga yang bekerja di perbankan.

Apakah itu berarti bahwa bisnis Barbershop Shin Hua tidak akan diteruskan oleh anak-anak keluarga Shin dan dibiarkan mati ditelan zaman? Eddy mengatakan bahwa dirinya akan tetap melayani cukur rambut pelanggan yang datang selama dirinya masih hidup. Soal kelanjutan usaha pangkas rambut itu, Eddy mempersilakan siapa saja yang berminat untuk meneruskan.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada ya tidak apa-apa, asal bukan dari saya dan anak saya. Tenang, siapapun yang datang, selama saya masih hidup, pasti saya layani," kata pria yang saat ini sudah berusia 74 tahun itu.

Benar saja, Eddy mengatakan bahwa saat ini sudah ada 3 pihak yang menawarkan diri untuk melanjutkan Shin Hua Barbershop. Dia hanya menyebutkan 2 di antara pihak yang menawarkan diri sebagai penerus Shin Hua itu adalah seorang pria asal Jakarta dan seorang pebisnis pangkas rambut asal Surabaya. Eddy sendiri mengaku lebih suka Shin Hua diteruskan oleh orang yang memang berpengalaman.

"Kalau yang ketiga itu orang Surabaya, dia ngaku punya salon. Nah yang terakhir ini saya percaya karena punya pengalaman, saya sreg karena tahu kerjaannya dan pasti (bisa) jalan. Dia juga sudah tak kasih tahu kalau di kami sudah 3 generasi dan tidak boleh diteruskan. Kita sebagai penerus, kan, harus nurut. Wong itu tradisi, bukan bahasa sekarang punya, sudah ada sejak zaman kerajaan," ujarnya.

Sebagai penerus Barbershop tertua di Surabay, Eddy dan Tejo pernah diundang Jokowi ke Istana Negara pada 2019. Mereka berdua berangkat ke Jakarta naik kereta karena takut naik pesawat. Dalam pertemuan di Istana Negara itu, Jokowi memuji barbershop yang mereka kelola dan menyatakan bahwa barbershop Shin Hua adalah salah satu yang tertua di Indonesia.




(dpe/dte)


Hide Ads