Harga daging ayam ras di sejumlah pasar rakyat Kota Pasuruan masih sangat tinggi. Konsumen mengeluh karena harga yang melambung. Mereka berharap pemerintah turun tangan untuk menurunkan harga ayam.
Pantauan detikJatim di sejumlah pasar Kota Pasuruan daging ayam ras dibanderol dengan harga Rp 40 ribu/kg- Rp 42 ribu /kg. Padahal harga sebelumnya atau dalam kondisi normal antara Rp28 ribu/kg-Rp30 ribu/kg.
"Harga masih tinggi, Rp 42 ribu per kilo. Sejak lebaran (Idul Fitri) belum turun," kata Sumiati (42), salah satu warga yang hendak membeli daging ayam, Minggu (2/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo itu pun memutuskan batal membeli daging ayam. Ia memilih membeli ikan untuk konsumsi keluarganya.
"Anak saya suka makan daging ayam, kalau seperti ini saya nggak beli. Mengurangi makan ayam," ujarnya.
Mengenai fenomena harga yang melambung itu, Fitriyah (45), salah satu pedagang daging ayam ras mengakui harga komoditi itu tinggi sejak Idul Fitri. Selama 3 bulan bahkan belum menunjukkan tanda akan turun.
"Harga kulakan masih tinggi, ya kita jualnya menyesuaikan," katanya.
Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan Riski Pramita mengatakan bahwa kondisi itu sama dengan kenaikan harga daging ayam tahun lalu. Menurutnya, pemicunya adalah populasi ayam hidup yang sudah berkurang karena pembatasan bibit ayam.
"Ini kondisi nasional. Jadi pemerintah pusat yang harus turun tangan, hal itu terjadi karena populasi ayam yang mengendalikan adalah pabrik-pabrik ayam besar," kata Riski.
Menurut data yang didapat Disperindag Kota Pasuruan harga ayam hidup di kandangnya masih berkisar Rp 23 ribu dengan bobot ayam 2 kilogram hingga 2,2 kilogram.
"Kami akan terus memantau pergerakan harga itu, kami juga akan berkoordinasi dengan pusat," pungkasnya.
(dpe/iwd)