.webp)
Sebulan menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sejumlah bahan pangan di Kota Probolinggo mulai merangkak naik. Salah satunya, harga daging ayam broiler yang kini berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram.
Padahal, setelah Hari Raya Idul Fitri, harga daging ayam di pasaran hanya Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram. Akibat naiknya harga tersebut, tidak hanya warga yang resah, pedagang pun ikut gundah lantaran pembelinya menjadi sepi hingga stok ayamnya kian menumpuk.
Pedagang ayam broiler di Pasar Tradisional Kota Probolinggo, Juhairiyah mengatakan, naiknya harga ayam broiler sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Sehingga, minat beli konsumen mulai berkurang atau sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau setelah Lebaran harganya masih sekitar Rp 32 ribu, paling mahal ya Rp 35 ribu dan sekarang sudah Rp 40 ribu per kilogram. Ya mungkin alasan warga berkurang minat beli ayam karena harga ini," kata Juhairiyah, Kamis (25/5/2023).
Menurut Juhairiyah, jika harga daging ayam broiler masih belum berubah, ia belum berani menambah stok. Sebab, hingga saat ini, stok daging ayam broiler masih melimpah di distributor.
"Sejak harganya naik jadi Rp 40 ribu, hanya langganan saja yang beli dan itu pun tidak setiap hari. Jadi harus mikir dua kali kalau mau menambah stok daging dari distributor," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Dwi Dini Lestari mengatakan, naiknya harga daging ayam broiler sangat ia rasakan. Jika harga masih di kisaran Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram, ia masih berani membeli 1 kilogram setiap harinya.
"Kalau sekarang kan naik, jadi belinya ke pasar itu setengah kilo saja," tandasnya.
(hil/fat)
