Kontribusi Perempuan Banyuwangi dalam Pengolahan Hasil Laut Nelayan

Kontribusi Perempuan Banyuwangi dalam Pengolahan Hasil Laut Nelayan

Eka Rima - detikJatim
Minggu, 18 Jun 2023 18:39 WIB
perempuan Banyuwangi memanfaatkan pengolahan hasil laut
Perempuan Banyuwangi memanfaatkan pengolahan hasil laut nelayan Muncar dan Grajagan (Foto: Eka Rima)
Banyuwangi - Puluhan perempuan di Banyuwangi turut berkontribusi melalui pengelolaan produk laut hasil tangkapan nelayan di Muncar dan Grajagan. Keterlibatan perempuan dari kelompok nelayan ini mendapat wadah dalam perikanan skala kecil melalui peran penyediaan gizi bagi keluarga dan peningkatan pendapat dengan memberikan nilai tambah penjualan pada produk perikanan.

Dalam peringatan Hari Pangan Dunia ini, puluhan perempuan di Banyuwangi ini telah menunjukkan hasil produk olahan laut yang memiliki nilai jual lebih. Dengan membuat olahan ciput krispy, abon ikan tuna, ikan asap, keripik lemuru, sambal lemuru dan aneka olahan yang dijual hingga ke ibu kota.

Salah satu anggota kelompok perempuan nelayan sekaligus pemilik gerai ikan bakar Retno Setyowati (39) mengungkapkan untuk menjadi perempuan berdaya ia mengikuti berbagai pelatihan yang dibuka oleh kepanjangan tangan lembaga PBB yakni FAO atau Badan pangan dan Pertanian PBB. Manfaat dari belajar mengolah ikan hingga pengemasan yang layak jual membuat sejumlah produk ikan bakar dan sambal kemasan bahkan dikirim hingga ke ibu kota.

"Kemarin kami mengirim ikan bakar dan sambal ke pelanggan kami di Jakarta dan Surabaya. Saya tidak hanya dapat memperluas pasar saya, tetapi saya juga belajar cara menetapkan harga yang wajar untuk produk saya," kata Retno kepada detikJatim, Minggu (18/6/2023).

Melalui ketrampilan tersebut, Retno berhasil meningkatkan pendapatan hingga 40%, dari sekitar Rp 100.000 per hari naik menjadi sekitar Rp 140.000 per hari bahkan lebih.

Melalui program implementasi Pedoman Perikanan Skala Kecil untuk Sistem Pangan dan mata pencaharian yang Adil Gender dan Tahan Perubahan Iklim' FAO Bergama Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), mempromosikan kesetaraan gender dan sistem pangan serta mata pencaharian yang tahan iklim di Komunitas Perikanan Skala Kecil.

Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryalan menekankan penguatan kapasitas perempuan dengan melibatkan dalam keputusan untuk mengelola penghasilan serta meningkatkan daya jual prodΓΌk perikanan. Perempuan memiliki peran sentral dalam mempromosikan ikan sebagai sumber gizi untuk konsumsi sehari-hari.

"Penting untuk mengakui peran perempuan dalam perikanan skala kecil. Perempuan memainkan peran sentral dalam mempromosikan ikan sebagai sumber gizi dan konsumsi harian", kata Aryal.

Di sisi lain, melihat perkembangan pemberdayaan perempuan di kelompok nelayan Banyuwangi, Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Machmud membenarkan peran penting perempuan meski tinggal di kawasan pesisir.

"Peran perempuan dalam kehidupan pesisir, ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, tetapi juga mencerminkan kesetaraan gender dan pentingnya inklusi dalam pengambilan keputusan," kata Machmud usai menghadiri acara sarasehan gelar produk perikanan kelompok perempuan nelayan dan gelar karya gambar ketahanan pangan dari anak-anak di Taman Blambangan Minggu (18/6/2023).


(abq/iwd)


Hide Ads