Salah satu yang kerap disiapkan umat muslim saat Lebaran yakni kue kering. Kudapan ini selalu ada di meja untuk menyambut para tamu. Hal ini lah yang membuat para pelaku UMKM kue kering di Tuban ketiban berkah.
Salah satu penjual kue kering yang laris manis yakni Puji Setyawati (41). Ia mengaku bisa mendapat puluhan juta rupiah hanya dalam waktu dua pekan saja. Selama ini, Puji hanya melayani penjualan kue kering secara pre order.
Ibu yang tinggal di Jalan Sunan Kalijaga No 1 kota Tuban ini membuka waktu pre order selama dua minggu sebelum Ramadhan. Baru saat puasa tiba, pemesanan ditutup atau close order.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk untung selama melayani pesanan kue Lebaran alhamdulilah bisa puluhan juta," ujar Puji saat ditemui detikJatim di rumahnya, Kamis (12/4/2023).
Saban hari, Puji dibantu keluarga dan karyawan dalam membuat hingga mengemas pesanan kue Lebaran. Ibu dua anak ini menjelaskan, untuk omzet atau pendapatan kotor penjualan kue ini bisa mencapai Rp 90 juta.
Namun, hal ini belum terpotong biaya bahan hingga kebutuhan. Sehingga keuntungan bersih bisa menyentuh angka sekitar Rp 25 juta sampai Rp 30 juta.
"Tentunya kami sangat bersyukur, karena pesanan kue bulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya," imbuhnya.
Puji pun terus bergelut dengan kue-kue Lebaran yang akan dikirim ke konsumen. Ia mengatakan, beberapa paket hampers telah disediakan untuk edisi Lebaran.
Setiap paketnya dibandrol dengan harga yang beda. Untuk paket isi 3 kue harganya Rp 105 ribu, isi 4 kue harga Rp 150 ribu, isi 6 kue atau paket komplit harga Rp 205 ribu.
Sementara untuk harga satuan, kue ukuran 500 gram bervariasi. Mulai dari nastar Rp 80 ribu, kastengel Rp 50 ribu, sagu keju Rp 55 ribu dan choco cheese ball Rp 65 ribu.
"Untuk paket Lebaran kali ini kita sediakan hampers, tapi juga melayani satuan," pungkasnya.
(hil/fat)