Idul Fitri membuat produsen kue Lebaran di Mojokerto ketiban rezeki melimpah. Hanya dalam 2 pekan, omzet penjualannya mencapai Rp 24 juta.
Sehari-hari, Anik Nurdiana (47) biasa memproduksi roti, aneka kue basah dan kue panggang atau pastri. Ibu 5 anak ini hanya kebanjiran pesanan kukis atau kue kering menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Natal.
Begitu pula menjelang Lebaran tahun ini, Anik menerima pesanan 320 toples kukis. Ia terpaksa menutup pesanan pada pekan kedua Ramadhan karena kewalahan tanpa pegawai. Pesanan tersebut mulai ia kerjakan awal pekan kedua puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya harus selesai 15 April, tanggal 16 saya kirim semua kepada para pemesan. Karena setelah itu saya harus menyiapkan Lebaran," kata Anik kepada wartawan di rumahnya, Selasa (18/4/2023).
Pesanan tersebut, lanjut Anik, meliputi 20 varian kukis. Yaitu nastar, kastengel, cheese tofu, cheese button, kukis nougat, onde-onde kukis, nestum, palm sugar, lidah kucing orisinal.
Yang tak kalah laris yakni lidah kucing rainbow, lidah kucing nutella, kukis mawar jadul, mawar kacang, kukis bawang goreng, kukis red velvet, kukis monas, kukis pizza, pastel, ferrero, serta florentine.
"Paling laris nastar, kastengel dan kukis ferrero, 40 persen pesanan berupa 3 varian itu," terang warga Jalan Louhan nomor 3, Wisma Sooko Indah 2, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini.
Istri Andi Winter Huduri (63) ini menuturkan, mayoritas pesanan dari pegawai RSUD RA Basoeni, Kabupaten Mojokerto mencapai 100 toples. Sedangkan 220 toples lainnya pesanan dari Mojokerto, Surabaya dan Pasuruan.
![]() |
"Mereka pelanggan semua, bukan pembeli baru, ada reseller dan konsumen," ungkapnya.
Anik menjelaskan, isi setiap toples bervariasi tergantung berat masing-masing kukis. Yaitu antara 100 sampai 370 gram. Begitu juga harga per toplesnya yang juga beragam tergantung bahan dan tingkat kerumitan proses pembuatannya.
Kukis buatan Anik paling mahal dibanderol Rp 95.000 per toples, seperti kukis florentine dan cheese button. Sedangkan paling murah Rp 55 ribu per toples, misalnya kukis mawar orisinal dan mawar kacang. Dengan bisnis ini, ia meraup omzet puluhan juta hanya dalam 2 pekan.
"Pesanan 320 toples kalau harga rata-rata Rp 75.000 per toples, maka omzet saya Rp 24 juta," jelasnya.
Semua jenis kukis, lanjut Anik, sejatinya menggunakan bahan dasar yang sama. Yaitu tepung terigu, mentega, telur dan susu bubuk. Untuk kue kering manis, ia menambahkan gula. Sedangkan varian gurih hanya ditambah dengan keju edam.
Nah, salah satu kukis yang pembuatannya rumit adalah cheese button. Semula tepung terigu, telur, keju edam, susu bubuk, garam, vanili dan mentega dicampur menjadi adonan secara manual. Selanjutnya, adonan dituangkan ke dalam cetakan aluminium yang lebar. Setelah agak mengeras, adonan dipotong menjadi kotak kecil-kecil.
Barulah Anik meracik toping kue berupa meringue sugar. Bahannya meliputi gula bubuk, vanila, garam, putih telur dan sedikit bubuk tar. Semua bahan diaduk menggunakan mixer. Adonan untuk toping lantas dituangkan merata di atas kukis.
Selanjutnya, setiap potong dipindahkan ke loyang aluminium untuk dioven. Proses ini paling membutuhkan ketelatenan. Sebab Anik harus memindahkan potongan kukis ke loyang satu per satu. Tahap akhir dioven selama 30 menit.
![]() |
"Ciri khas kukis buatan saya selalu pakai garam dan apapun kukisnya pakai butter. Sehingga lebih harum, lembut dan gurih," cetusnya.
Kukis cheese button buatan Anik gurih dengan rasa keju yang kuat. Cita rasa tersebut menyatu dengan topingnya yang lembut dan tidak terlalu manis. Nikmatnya aneka kukis tersebut tak lepas dari keahlian ibu 5 anak ini.
Ia mengaku pernah kursus membuat kue selama 3 tahun sebelum benar-benar menekuni bisnis ini sejak awal 2008. Bagi Anik, membuat kukis tak semudah memasak sayur atau lauk. Sebab, harus menggunakan takaran bahan yang pas, serta memahami karakter setiap bahan. Ia juga rajin berinovasi untuk terus membuat kukis baru.
"Pertama kali jualan donat karakter dan pizza. Testimoni teman-teman saya enak. Karena banyak saingan, saya kembangkan terus bikin aneka kukis," tandasnya.
(hil/fat)