Menjelang libur Lebaran Idul Fitri, masyarakat kerap mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman. Sebagian besar pemudik, memilih menempuh perjalanan darat menggunakan mobil, baik menyewa maupun milik pribadi.
Biasanya selama libur Lebaran, pengusaha rental mobil banjir pesanan. Namun, tidak demikian dengan tahun ini.
Pemilik rental mobil Maha Travel, Edi Santoso mengatakan, jumlah penyewa tahun ini menurun. Bahkan, disebut lebih ramai di tahun 2022 dan sebelum Pandemi COVID-19 melanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, Mas. Kayaknya hari raya ini nggak kayak sebelumnya, Mas," kata Edi kepada detikJatim, Jumat (12/4/2023).
Pria yang juga menjabat sebagai Kadiv Kemitraan dan Bisnis Asperda Jatim itu memperkirakan, hal ini dilatarbelakangi kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil pasca pagebluk. Sehingga, berdampak pada daya beli masyarakat.
"Daya beli konsumen menurun tahun ini, apapun rata semua, Mas," imbuhnya.
Hal senada disampaikan pemilik CV Prawira Travel, Yanuar Prawira. Menurutnya, tren penyewa mobil ada 2, yakni dengan driver atau pelayanan dan lepas kunci.
Untuk tahun ini, Yanuar melihat tren Lebaran 1444 H masih didominasi lepas kunci.
"Masih cukup baik dan sama dengan tahun-tahun lalu (sebelum pandemi COVID-19). Tapi, perjalanan dengan driver ini yang mungkin ada sedikit penurunan dibanding tahun lalu," ujarnya.
Yanuar menegaskan, tren penyewa mobil rental masih sama dengan tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19. Ia mengklaim, dengan kondisi saat ini, peningkatan hanya sekitar 50%.
"Karena kami realistis, daya beli masyarakat ada penurunan dibanding tahun lalu. Sehingga, belum bisa pasang target terlalu tinggi," papar dia.
Perihal armada, Yanuar mengaku mempunyai 15 unit mobil. Mulai dari MPV hingga SUV.
Dari jenis dan harga, ia mengaku mayoritas konsumen memburu mobil keluarga sekelas avanza, sigra, dan ertiga. Menurutnya, selain murah dan luas, konsumsi BBM juga jadi faktor penentu konsumen untuk memilih.
"Jadi, bisa mengangkut keluarga kecil dan barang. Karena mereka menilai itu efisien, bisa menampung banyak penumpang dan barang. Selain itu, yang jadi pertimbangan juga konsumsi bahan bakar," ungkapnya.
Hingga kini, ia mengaku mayoritas konsumennya berasal dari sejumlah daerah di Jatim. Seluruhnya, lebih menggunakan mobil rental dengan sistem lepas kunci.
"Untuk saat ini, rata-rata dari lingkup Jatim, karena orang di Surabaya kebanyakan perantauan, ditambah ini momentum libur panjang, jadi kebanyakan mereka sewa mobil lepas kunci," tuturnya.
Meski begitu, Yanuar berharap ada peningkatan penyewa sampai akhir Ramadhan nanti. Sebab, belum semua masyarakat menerima THR.
"Harapan kami setelah dapat THR, daya beli masyarakat bisa bertumbuh dan bisa sewa mobil," tutupnya.
(hil/fat)