Jokowi: Pupuk Kurang di Semua Negara!

Jokowi: Pupuk Kurang di Semua Negara!

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 06 Apr 2023 14:41 WIB
jokowi kunker di tuban panen padi
Jokowi usai tanam padi di Tuban (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Tuban -

Presiden Joko Widodo mengatakan, permasalahan kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di Indonesia. Ia menyebut, semua negara mengalami permasalahan yang sama.

"Tadi di depan sudah saya sampaikan bahwa pupuk itu kurang di semua negara. Semua negara berebutan bahan baku pupuk dari Rusia, dari Ukraina dan negara lain," kata Jokowi saat tanam padi di Tuban, Kamis (6/4/2023).

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut, produksi pupuk di Tanah Air selama ini masih kurang. Hal ini membuat pupuk menjadi rebutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan juga produksinya kita ini masih kurang, sehingga di tingkat petani baik petani beras, holtikultura dan yang lain rebutan yang namanya barang yang namanya pupuk," imbuhnya.

Sementara Jokowi mengapresiasi Serikat Petani Indonesia di Tuban yang menggunakan pupuk organik. Menurutnya, penggunaan pupuk organik ini lebih murah. Di mana dalam satu hektarenya, hanya menghabiskan Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu. Padahal, biaya pupuk biasa dalam satu hektarenya bisa 10 kali lipat yakni Rp 5 juta hingga Rp 6 juta.

ADVERTISEMENT

"Semuanya organik dan biaya untuk pupuk yang biasanya per hektare bisa Rp 5 juta sampai Rp 6 juta per hektare, ini bisa sampai Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu. Ini yang saya kira kalau bisa dikembangkan di daerah lain seperti Serikat Petani Indonesia, ini akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani," beber Jokowi.

Untuk itu, Jokowi telah memerintahkan pada Menteri Pertanian untuk mengembangkan pupuk organik ini di provinsi hingga kabupaten lainnya. Namun hal ini terbentur dengan bahan baku pupuk organik seperti kotoran sapi.

"Tapi paling tidak, satu keluarga memiliki dua ekor sapi. Di sini sudah. Di daerah yang lain nanti tugasnya Kementan untuk mencukupi itu sehingga bisa dipakai untuk membikin pupuk organik," jelasnya.

Jokowi juga menyebut, penggunaan pupuk organik bisa mengurangi ketergantungan pupuk kimia. Di mana selama ini petani sering mengeluhkan kelangkaan pupuk.

"Dan tidak ketergantungan pada pupuk kimia, bergantung pada industri pupuk kimia dan bergantung pada impor pupuk kimia yang selama ini terjadi. Jadi jangan sampai 'Pak pupuknya sulit' ya sulit, semua negara juga sulit. Tetapi pilihan-pilihan dan ini sudah dimulai oleh serikat petani Indonesia, saya kira bagus sekali," tambahnya.

Selain itu, Jokowi menyebut, penggunaan pupuk organik juga meningkatkan produksi padi hingga memperbaiki ekosistem.

"Hasilnya juga di awal memang turun sedikit, setelah itu meningkat, ini yang bagus. yang kedua juga memperbaiki lingkungan. ekosistem yang ada di sini tumbuh kembali, cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak, ini kan mulai lagi, ekologinya akan terperbaiki kembali," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads