.webp)
Bulan Ramadhan membawa berkah bagi pelaku UMKM. Seperti yang dialami Fitri Anggraini, perajin tas parcel lebaran, asal Desa Grabagan, Tulangan, Sidoarjo. Meski lebaran masih beberapa pekan lagi, perajin tas parcel lebaran ini kebanjiran order.
Saat ramadhan, dalam sehari mampu memproduksi hingga 500 tas lebaran, atau ada peningkatan mencapai 5 kali lipat. Padahal hari biasa rata-rata memproduksi 100 biji tas. Diprediksi hingga menjelang Idul Fitri, tembus ribuan lusin pesanan.
"Kalau menjelang lebaran kita mampu memproduksi hingga 500 tas pernah hari, biasanya kalau tidak lebaran perhari 100 tas," kata Fitri di sela-sela kesibukannya menjahit tas, Jumat (31/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dijual offline, dirinya juga melayani penjualan secara online. Pesanan pun datang dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Sidoarjo, Tangerang, Sumatera hingga Papua. Untuk harganya bervariasi, mulai dari Rp 20.000 per lusin, hingga Rp10.000 per biji. Harga tas lebaran yang dinilai terjangkau itu pun jadi incaran pembeli untuk kebutuhan lebaran.
"Target saya hingga lebaran, semoga bisa sampai tembus ribuan lusin," ungkapnya.
 Tas parcel home made warga Sidoarjo/ Foto: Suparno |
Sementara dalam penjualan tas parcel lebaran ini, pembeli kebanyakan memesan tas lebih awal. Hal ini dilakukan agar bisa memilih corak yang diinginkan. Selain itu harganya sangat terjangkau.
Kebanyakan pembeli sudah langganan membeli tas lebaran ini untuk digunakan berkunjung atau menjenguk sanak saudara saat Idul Fitri.
"Lebih murah dan bagus, soalnya belinya langsung dari pembuatnya," kata Nurhayati, pembeli tas lebaran.
Menurut Nurhayati, dirinya hampir setiap bulan Ramadhan memesan tas parcel. Dia juga bisa memesan gambar sablon sesuai yang diinginkan.
"Enak membeli di sini desainnya kita bisa memilih sendiri," tandas Nurhayati.
(fat/fat)
