Produsen rengginang di Kota Blitar ketiban berkah saat Ramadhan karena pesanan hingga 2 kali lipat. Namun, ada pula produsen rengginang yang memilih menutup pesanan lebih awal, karena kewalahan.
Seperti yang dialami, Yeni Safitri (47). Dia terpaksa menolak pesanan rengginang meskipun baru satu minggu Ramadhan. Sebab, pesanan yang masuk sangat banyak.
![]() |
"Alhamdulillah Ramadhan tahun ini banyak yang pesanan. Tapi kami terpaksa stop, close (tutup) pemesanan karena sudah kewalahan, meskipun baru awal puasa," kata Yeni saat ditemui detikJatim, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Plosokerep Kecamatan Sananwetan Kota Blitar itu mengaku biasanya hanya memproduksi 10 kilogram adonan rengginang. Namun, saat ini produksi rengginang meningkat hingga 20 kilogram lebih per harinya.
"Sekarang kami fokus produksi untuk pesanan saja, karena waktunya sudah mepet (Lebaran)," ujar Yeni.
Rengginang merupakan salah satu jajanan khas saat lebaran. Tak heran apabila rengginang banyak dicari atau dipesan.
Hingga saat ini, 300 - 500 bungkus rengginang dengn berat 200 gram diambil oleh para pengepul setiap harinya. Itu kenapa Yeni bersama empat orang karyawannya ngebut memproduksi rengginang untuk mencukupi pesanan.
Menurut Yeni, produk rengginang siap saji atau sudah goreng paling banyak dipesan oleh pelanggan. Khususnya pengepul yang merupakan pemilik toko oleh-oleh. Sedangkan produk rengginang mentah, biasanya lebih diminati pelanggan luar kota.
"Pesanan paling ramai untuk rengginang goreng (siap saji). Soalnya lebih praktis, tinggal makan," ujarnya.
Harga rengginang yang dipatok juga bervariasi. Untuk rengginang siap saji Rp 9.500 per bungkus kemasan 200 gram. Sedangkan rengginang mentah kemasan 400 gram dijual dengan harga Rp 14 ribu per bungkus. Lalu rengginang mentah kemasan 1 kilogram dijual Rp 30 ribu.
(abq/fat)