Berkah Ramadhan, Bumbu Ulek Instan di Blitar Banjir Cuan

Berkah Ramadhan, Bumbu Ulek Instan di Blitar Banjir Cuan

Erliana Riady - detikJatim
Selasa, 28 Mar 2023 04:30 WIB
Bumbu ulek instan buatan warga Blitar
Bumbu ulek instan buatan warga Bitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Kota Blitar -

Bulan Ramadhan mendatangkan berkah bagi siapapun yang tidak malas berusaha. Seperti seorang ibu muda di Blitar yang banjir cuan dari usahanya membuat bumbu ulek instan.

Sovie Dearis Kanti adalah ibu muda yang jeli melihat peluang. Bulan puasa dijadikan momen ia memulai usaha membuat bumbu ulek instan. Warga Jalan Cemara, Kota Blitar ini berpikir, di bulan Ramadhan, intensitas rumah tangga memasak makanan akan lebih beragam.

Otomatis, kebutuhan bumbu dapur menjadi penting, walaupun harganya merangkak naik. Apalagi zaman sekarang, mobilitas tinggi membuat banyak milenial memilih yang serba instan, namun tetap menyehatkan. Dari situ lah Sovie berkeinginan besar membuat bumbu ulek instan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kan ibu muda. Lebih senang yang serba praktis juga. Dari pemikiran itu, pas Ramadhan ini saya bikin bumbu ulek instan. Awalnya saya tawarin ke teman-teman sebaya saja, ternyata mereka suka," papar Intan, Senin (27/3/2023).

Sovie memilih bumbu dapur berbahan dasar bawang merah dan bawang putih. Kualitas bahan yang segar kemudian diolah menjadi bumbu ulek, lalu digongso atau dioseng sampai benar-benar matang.

ADVERTISEMENT

Ada tiga bumbu dasar yang ditawarkan. Pertama bumbu dasar putih terdiri bawang merah, bawang putih dan kemiri. Kedua, bumbu dasar merah terdiri bawang merah, bawang putih, cabai merah besar dan lengkuas.

Lalu yang ketiga yakni bumbu dasar kuning yang terdiri bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar dan lengkuas.

Sovie sengaja tidak menambahkan garam dan gula, karena masing-masing orang punya cita rasa yang berbeda.

"Bumbu ini baru saya bikin kalau ada pesanan. Tanpa pengawet dan bisa tahan sampai dua bulan penyimpanan dalam kulkas. Harganya Rp 25 ribu kemasan refill. Dan harga Rp 30 ribu untuk kemasan botol, dengan berat bersih 250 gram," paparnya.

Dalam sehari, Sovie mampu menjual 20 botol bumbu ulek buatannya. Dalam waktu hampir sebulan ini, pembelinya mulai meluas tak hanya dari Blitar saja. Namun sudah merambah Tulungagung dan Kediri.

Peminatnya didominasi ibu-ibu muda yang bekerja. Sovie memasang produknya dengan label Pojok Pawon.

Salah satu pelanggan Sovie yakni Lia, seorang karyawan swasta. Ia mengaku tertarik membeli bumbu ulek Pojok Pawon ini. Warga Sananwetan ini kerap jengkel ketika bumbu yang dibelinya sepekan lalu, begitu akan dipakai memasak ternyata sudah membusuk.

"Bawang merah sekarang itu gampang busuk. Padahal harganya mahal. Jadi mending saya beli yang instan seperti ini saja. Kan homemade, tanpa bahan pengawet. Lebih praktis," ulasnya.




(hil/fat)


Hide Ads