Puasa Ramadhan 1444 H masih berlangsung hampir sepekan. Kendati demikian, masyarakat sudah berburu aneka jajanan atau camilan untuk Lebaran Idul Fitri.
Salah satu pedagang jajanan pasar, Musrifah mengatakan, mente masih menjadi primadona masyarakat. Sebab, setiap kali stok baru tiba, selalu ludes terjual, meski harganya masih melambung tinggi.
"Mente paling banyak yang cari, apalagi pas sudah dekat Lebaran nanti," kata Musrifah kepada detikJatim, Senin (27/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kacang-kacangan harga Rp 52.000 per kilogram, kalau mente paling mahal Rp 180.000 per kilogram," lanjutnya.
Kendati demikian, camilan lain juga tak kalah ramai peminat. Diantaranya keripik usus, sus coklat, hingga stik balado.
Namun, Musrifah menyayangkan harga yang mengalami kenaikan. Menurutnya, setiap Ramadhan, harga selalu naik layaknya sembako di pasaran.
"Rata-rata 2% kenaikan, tapi mau Lebaran pasti naik semua," imbuhnya.
Selaras dengan Musrifah, Moesleh (44), warga Pulo Wonokromo menegaskan, selama Ramadhan, dirinya bisa meraup keuntungan melimpah. Per hari, ia bisa menjajakan hingga 50 kilogram jajanan.
"Sehari sampai 50 kilogram, itu semua jenis ya," ujarnya.
Untuk dagangan miliknya, pria asal Bangkalan, Madura itu mengungkapkan, sus kering, bakso goreng atau basreng, dan stik balado lah yang paling laku. Menurutnya, camilan ini cocok untuk makanan ringan selepas berbuka.
Meski begitu, ia mengaku hampir seluruh harga barang dagangannya naik. Bahkan, kenaikannya terjadi 2 pekan sejak puasa Ramadhan.
"Kenaikan sejak bulan lalu, paling ramai menjelang Lebaran 10 hari, lalu sampai Lebaran. Sekarang, kacang bali naik 25% dari harga Rp 100.000 jadi Rp 150.000," tutur pedagang yang mengaku telah berjualan snack sejak 20 tahun silam itu.
(hil/fat)