Pedagang Keluhkan Stok Beras Bulog di Pasar Surabaya Langka Sejak Sebulan

Pedagang Keluhkan Stok Beras Bulog di Pasar Surabaya Langka Sejak Sebulan

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 21 Mar 2023 15:28 WIB
Beras Bulog yang langka di Surabaya
Beras Bulog yang langka di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Keberadaan beras Bulog di pasar Surabaya langka. Bahkan, beras milik pemerintah itu sudah satu bulan kosong di saat beras merek lain 'ganti harga'.

Seperti di Pasar Genteng Surabaya, beras Bulog sudah tak dijual selama satu bulan ini. Padahal, setiap hari ada pembeli yang datang hendak membeli beras subsidi, namun tidak ada yang menjual karena barangnya kosong.

"Habis, sudah satu bulan, kok nggak datang lagi. Ndak tahu kenapa. Belum ada info. Semua cari, setiap ke pasar cari bulog, ya nggak datang. Saya kulak beras lain. Iya kok langka, lama langkanya. Semuanya juga habis, langganan minta saya carikan di Pasar Krampung juga nggak ada," kata Asak, salah satu penjual di Pasar Genteng kepada detikJatim, Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asak mengatakan, saat beras Bulog naik, harga beras merek lain berganti harga. Ia menganalogikan hal ini karena jika naik, maka kenaikannya hanya Rp 500, tetapi yang ia jual bukan lagi kategori naik.

"Beras sekarang ganti harga, kalau naik Rp 500, kalau ini ganti harga. Di desa sudah panen, kenapa masih langka. Sekarang Rp 40.000/3kg. Naiknya Rp 2.000. Sekarang Rp 63.000/5kg paling mahal Rp 68.000/5kg," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sama halnya dengan Wida, pedagang di Pasar Genteng. Ia mengatakan beras Bulog langka, tetapi harga beras merek lain juga mahal.

"Sudah lama ga ada, ga dikirim, sebulanan ga dikirim. Biasanya Sabtu kirim. Sekarang jual Raja Lele Rp 64.000/5kg kemarin Rp 60.000, Pinpin Rp 68.000/5kg," ujarnya.

Begitu pula dengan Fatimah, pedagang di Pasar Pucang Surabaya. Ia tak lagi mendapat kiriman beras Bulog. Padahal, banyak masyarakat yang mencari beras pemerintah itu, karena harganya yang lebih murah.

"Bulog lama nggak dikirim, sudah sebulan lebih. Banyak yang cari Bulog, soalnya murah meriah," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads