Kabupaten Mojokerto mempunyai sejumlah perajin bertaraf internasional. Salah satunya David Mardiono (38), perajin ukiran kover mesin sepeda motor gede atau moge. Produk handmade atau buatan tangan bapak dua anak ini diekspor ke 4 benua, yakni Amerika, Australia, Asia dan Eropa.
Kedua tangan David begitu terampil memahat piringan aluminium. Tangan kanannya fokus memukul pahat dengan palu kecil, sedangkan tangan kirinya mengarahkan pahat membentuk relief iron wolf pada permukaan aluminium. Piringan aluminium ini adalah derby cover untuk moge Harley Davidson.
Ya, di bengkel sederhana yang menempati bagian belakang rumahnya ini, sehari-hari David mengukir beberapa bagian custom moge. Mulai dari tangki, spakbor, footstep, handle rem dan kopling, primary cover atau kover mesin, derby cover atau kover boks oli, timing cover atau tutup pengapian, cover head mesin, serta kover karburator.
"Garapan paling banyak primary dan derby cover, paling sering untuk motor Harley Davidson, hanya 4-5 kali mengerjakan untuk Yamaha XS 650," kata David kepada detikJatim di rumahnya, Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Senin (6/3/2023).
Onderdil motor berukir buatan tangan (handmade) karya David digemari para pecinta moge custom dari berbagai negara di 4 benua. Maka tak berlebihan kalau keahliannya di bidang metal engraving atau mengukir logam disebut bertaraf internasional.
Suami Tesa Anjasmara (30) ini melayani banyak pesanan dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Inggris, Belanda dan Perancis. Produknya ia kirim ke alamat pemesan perorangan menggunakan jasa PT Pos Indonesia. Sedangkan pesanan di dalam negeri kebanyakan dari Jakarta, Bandung, Kalimantan dan Sumatra Barat.
Menurut David, pemesan biasanya ingin mempercantik moge mereka untuk diikutkan kontes motor custom. Tak sedikit pula yang sekadar ingin mengukirkan identitas suku, negara atau klub pada moge masing-masing.
"Testimoni para pembeli dari luar negeri garapan saya lebih bagus dari segi detail ukiran dan bahannya. Selain itu, motifnya unik dan tidak terpikirkan oleh mereka," terangnya.
Selama ini, David mengukir onderdil moge dengan motif yang diinginkan pemesan. Pesanan dari mancanegara biasanya berupa ukiran baphomet, Iron Wolf, motif Romawi dan Yunani, logo grup band Motorhead, Ganesa, motif suku maori, logo club motor, Jatayu, Samurai Jepang, Kingkong, motif Aztec, tengkorak, serta motif Suku Indian.
Lain halnya dengan pesanan dalam negeri yang dominan etnis. Misalnya relief motif Dayak Kalimantan, ukiran Jawa dan Minangkabau. "Biasanya saya yang membuat sketsa bentuk ukirannya dulu, lalu saya tawarkan ke pemesan. Jika deal, baru saya kerjakan," jelasnya.
Nama David sebagai seniman metal engraving bisa mendunia hanya dengan mengandalkan medsos. Betul, selama ini ia memasarkan produknya hanya melalui Instagram. Tangki moge custom berukir ia jual Rp 10 juta, spakbor custom Rp 6 juta, derby cover Rp 2,5 juta, footstep Rp 800 ribu, timing cover Rp 800 ribu, sedangkan kover karburator Rp 1,5 juta.
Menurutnya, sering kali biaya pengiriman jauh lebih mahal daripada produknya. Sebagai contoh ia pernah mengirim produk seharga 69 USD ke Rue De Neauphle, Perancis. Ternyata ongkos kirimnya mencapai 104 USD. Meski begitu, pesanan dari mancanegara terus saja mengalir. David pun tetap setia melayani para pecinta moge custom.
(dpe/fat)