Tips Bikin Perencanaan Keuangan Setelah Gajian, Biar Nggak Cepat Habis!

Tips Bikin Perencanaan Keuangan Setelah Gajian, Biar Nggak Cepat Habis!

Mira Rachmalia - detikJatim
Jumat, 31 Okt 2025 03:00 WIB
Ilustrasi gaji karyawan
ILUSTRASI GAJI KARYAWAN. Simak cara mengatur gaji. Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov
Surabaya -

Begitu tanggal gajian tiba, rasanya dunia langsung jadi lebih cerah. Rencana belanja sudah menumpuk di kepala-mulai dari nongkrong bareng teman, belanja online, sampai cicilan bulanan.

Namun, dalam hitungan hari, saldo di rekening tiba-tiba menipis dan mulai bertanya-tanya, "Lho, kok uangnya sudah habis?". Fenomena ini bukan hal asing, terutama bagi kalangan Gen Z dan milenial yang hidup di era serba cepat dan penuh godaan konsumtif.

Tanpa perencanaan keuangan yang matang, gaji bulanan bisa habis tanpa jejak. Padahal, punya strategi pengelolaan uang yang baik bukan cuma soal menahan diri, tapi soal menciptakan keseimbangan antara menikmati hidup sekarang dan mempersiapkan masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panduan Mengatur Uang Gajian

Berikut panduan lengkap dan tips perencanaan keuangan setelah gajian agar detikers bisa lebih bijak dalam mengatur uang, menabung, dan tetap menikmati hidup tanpa rasa bersalah.

1. Hitung Pendapatan Bersih dengan Teliti

Langkah pertama dalam membuat rencana keuangan adalah mengetahui jumlah pendapatan bersih yang benar-benar kamu miliki. Hitung semua sumber pemasukan, baik dari pekerjaan utama maupun side hustle.

ADVERTISEMENT

Jangan lupa kurangi potongan wajib seperti pajak, BPJS, atau tunjangan yang tidak bisa dicairkan. Dengan mengetahui jumlah bersih ini, detikers bisa menentukan berapa uang yang benar-benar bisa digunakan untuk kebutuhan harian, hiburan, dan tabungan.

2. Gunakan Metode 50/30/20

Ingin keuangan tetap sehat tanpa stres? Terapkan metode 50/30/20, strategi sederhana yang membantu mengatur pengeluaran, menabung, dan tetap menikmati hidup dengan seimbang.

  • 50% dari gaji digunakan untuk kebutuhan wajib seperti makan, transportasi, sewa, listrik, dan internet.
  • 30% dialokasikan untuk keinginan pribadi seperti nongkrong, langganan streaming, atau belanja kecil.
  • 20% sisanya untuk tabungan, cicilan, dan investasi jangka panjang.

Dengan mengikuti pola 50/30/20, detikers membagi penghasilan menjadi tiga bagian, 50% kebutuhan pokok, 30% keinginan atau gaya hidup, dan 20% tabungan atau investasi. Dengan cara ini, kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi, gaya hidup tetap nyaman, dan masa depan finansial mulai dipersiapkan tanpa terbebani.

3. Catat Pengeluaran dan Buat Anggaran Bulanan

Kunci utama agar uang gajian tidak menguap begitu saja adalah mencatat semua pengeluaran. Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet sederhana untuk memantau setiap transaksi.

Catatan ini akan membantu mengevaluasi kebiasaan belanja dan menemukan pos mana yang bisa ditekan. Bagi detikers yang sering hangout atau suka belanja online, catatan pengeluaran akan membantu membatasi impuls belanja yang tidak perlu.

4. Atur Tabungan dan Cicilan Secara Otomatis

Manfaatkan fitur auto-debit dari aplikasi perbankan digital agar sebagian gaji langsung masuk ke rekening tabungan atau pembayaran cicilan. Dengan begitu, detikers tidak perlu khawatir lupa menabung atau tergoda menggunakan uang yang seharusnya disisihkan.

Selain membuat pengelolaan keuangan lebih disiplin, cara ini juga membantu membangun kebiasaan finansial yang sehat. detikers bisa menyiapkan masa depan tanpa harus berpikir dua kali setiap bulan.

Tips Praktis Menabung dari Gaji Bulanan

Menabung bukan sekadar menyisihkan uang sisa, melainkan soal komitmen dan strategi. Berikut beberapa cara praktis agar pekerja-pekerja bisa menabung lebih konsisten dan terarah.

1. Tentukan Tujuan Keuangan yang Spesifik

Jangan menabung tanpa arah. Tentukan target yang jelas, misalnya "dana darurat Rp 10 juta dalam 10 bulan" atau "DP rumah dalam dua tahun". Tujuan yang konkret akan membuat lebih termotivasi untuk terus konsisten menyisihkan uang.

2. Pisahkan Uang Berdasarkan Pos Pengeluaran

Gunakan konsep "dompet digital" atau rekening terpisah untuk setiap kategori keuangan, seperti jajan, transportasi, hiburan, dan tabungan. Sistem ini membantu detikers lebih disiplin, kalau satu dompet sudah habis, jangan ambil dari yang lain!

3. Kurangi Godaan Konsumtif

Langkah sederhana namun efektif adalah mengurangi paparan iklan dan promo. Unfollow akun online shop yang sering bikin khilaf, dan nonaktifkan notifikasi promo jika sedang tidak butuh belanja. Dengan begitu, detikers bisa lebih fokus mencapai target finansial tanpa tergoda impuls sesaat.

4. Evaluasi Keuangan Setiap Akhir Bulan

Sebelum menerima gaji berikutnya, sempatkan untuk mengevaluasi keuangan bulan ini. Lihat pos mana yang paling banyak menyedot pengeluaran, apakah sudah sesuai dengan rencana, dan apa yang bisa diperbaiki bulan depan. Evaluasi rutin akan membantu kamu tetap berada di jalur yang benar menuju stabilitas finansial.

Mengatur keuangan setelah gajian bukan berarti harus hidup pelit, tapi tentang mengelola uang dengan bijak agar kebutuhan hari ini terpenuhi tanpa mengorbankan masa depan.

Dengan perencanaan keuangan yang baik, mulai dari metode 50/30/20, menabung otomatis, hingga menghindari gaya hidup konsumtif, bisa punya kontrol penuh atas kondisi finansial dan mencapai tujuan hidup dengan lebih tenang.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads