Cuaca buruk menyebabkan kapal-kapal yang menuju Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura tidak berlayar. Imbasnya, pasokan kebutuhan pokok ke Masalembu jadi tersendat.
Haerul Umam, salah seorang warga Masalembu mengungkapkan, banyak warga di sana yang kesulitan mendapatkan bahan-bahan pokok. Dia berharap pemerintah setempat segera turun tangan.
"Beberapa hari terakhir ini di Pulau Masalembu orang-orang pada kesulitan yang mau beli beras, gula, LPG, dan lain-lain karena sudah lama tidak ada kapal akibat cuaca buruk. Angkutan laut lainnya, seperti perahu juga tidak beroperasi," ungkap Haerul dihubungi detikJatim melalui telepon, Senin (27/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, akibat kelangkaan itu, harga barang-barang pokok jadi naik.
"Harga beras sampai Rp 15-17 ribu per kilogram. Itupun barangnya tidak ada," keluh Haerul.
Aktivitas pelayaran ke Pulau Masalembu sendiri sudah terhenti selama dua pekan terakhir. Menyikapi itu, anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Darul Hasyim berharap Pemkab secepatnya mengatasi permasalahan keterbatasan bahan pokok.
"Lebih dari dua pekan jalur pelayanan menuju Pulau Masalembu stagnan, gelombang tinggi dan kecepatan angin berujung badai di jalur pelayaran ke pulau kami," kata Darul.
Darul mendorong Pemkab Sumenep mengambil langkah strategis sebelum kelangkaan bahan pokok ini semakin parah. Selama ini warga Masalembu memang banyak yang bergantung pada sembako yang dipasok dari luar Masalembu.
"Setelah badai mereda di sekitar tanggal 3 (Maret) nanti menurut rilis BMkG, kami mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten sumenep mengambil langkah sebagai wujud dari tindakan proteksi atas warga," tegas Darul.
(hil/dte)