Tongkang besar dengan tonase kotor lebih dari 3.000 GT dilaporkan hilang di perairan Masalembu, Sumenep sejak 12 Februari 2023. Hingga saat ini kapal yang diduga hanyut terbawa gelombang itu belum ditemukan.
Berdasarkan informasi yang diterima detikJatim, tongkang itu dimuat oleh kapal bernama BG Terus Daya 12 milik PT Pelayaran Pasifik Indonesia (PPI). Tonase kotor tongkang yang hilang itu mencapai 3.017 GT.
Perwakilan dari PT PPI Ruslam Alianto menyebutkan bahwa tongkang dalam keadaan tanpa muatan itu diduga hanyut karena terempas gelombang dan angin kencang imbas cuaca buruk di perairan Sumenep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi saat kapal BG Terus Daya 12 yang membawa serta tongkang berlayar dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Dock di Lamongan. Kapal itu mengalami mati mesin sebelah kanan di perairan Masalembu sehingga kapal tidak bisa maju.
"Karena kondisi cuaca buruk dan angin kencang saat kejadian kapal terdorong mundur hingga nakhoda mengambil keputusan untuk melepas tongkang demi keselamatan awak kapal," ujar Ruslam dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (17/2/2023).
Ruslam memastikan bahwa hilangnya Tongkang itu sudah dilaporkan ke Polairud, Angkatan Laut, juga Syahbandar. Menurutnya PT PPI juga terus melakukan pencarian terhadap tongkang yang hilang.
Pihak keamanan juga telah mengimbau seluruh aktivitas di kawasan perairan untuk sementara agar ditunda demi keselamatan para pelaut dan nelayan yang beroperasi di perairan Masalembu.
PT PPI mengimbau masyarakat atau Shipping and Agency yang ada di sekitar Masalembu agar melapor bila tahu atau melihat tongkang Terus Daya 12 yang hanyut dan bisa jadi terdampar di suatu tempat.
"Bila masyarakat mengetahui atau melihat tongkang tersebut bisa menghubungi kami di PT PPI melalui nomor saya atau melalui email. Tongkang itu diperkirakan hanyut ke arah Tenggara Masalembo dengan koordinat 05° 37' 425" S 113° 19' 989"," ujarnya.
Bagi siapa pun yang mengetahui keberadaan tongkang itu bisa menghubungi nomor Ruslam di 0811-1859-129 atau melalui email di ruslam@ppi.com. Ruslam mengatakan, hilangnya tongkang ini menjadi peringatan bagi pelaut dan nelayan agar selalu waspada dengan kondisi cuaca sebelum beraktivitas.
Cuaca ekstrem di perairan Masalembu,Sumenep yang terjadi sejak Desember 2022 tidak hanya berimbas pada hilangnya tongkang. Puluhan rumah di kawasan pesisir juga diterjang banjir rob hingga aktivitas pelayaran di Masalembu terhambat. Hingga saat ini kondisi cuaca di sana belum membaik.
(dpe/iwd)