Kepala Kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) Kalianget, Taufik Rahman mengatakan, pelayaran kapal penumpang KM Sabuk Nusantara 115 tujuan Pulau Masalembu memang dihentikan sementara.
Penghentian pelayaran ini sejak tanggal 18 Februari 2023 karena cuaca buruk. Di mana ketinggian gelombang rata-rata di atas 2 meter, sehingga tidak aman untuk pelayaran.
"Sudah sekitar 10 hari tidak ada pelayaran ke Masalembu Kapal perintis tol laut KM Sabuk Nusantara 115 masih tertahan di Kalianget," kata Kepala KSOP Kalianget, Taufik Rahman, Senin (27/02/2023).
Akibat tidak adanya pelayaran tersebut, puluhan warga Pulau Masalembu tertahan dan menginap di Pelabuhan Kalianget. Mereka tidak bisa pulang karena tidak ada pelayaran.
"Calon penumpang tujuan Masalembu ada di pelabuhan ada sekitar 23 orang yang ada di terminal penumpang Pelabuhan Kalianget," katanya.
Usman, salah satu calon penumpang tujuan Pulau Masalembu mengaku dirinya bersama puluhan warga tertahan dan menginap di pelabuhan karena kapal tidak boleh berlayar sejak pekan lalu. Hingga kini belum diketahui sampai kapan hal ini akan berlangsung.
"Kita belum tahu pasti karena syahbandar kita belum memutuskan, cuma mendengar info dari orang-orang katanya sih hari Rabu (ada kapal berangkat). Hari Rabu yang akan datang ini, kalau sampai Hari Rabu kita sudah dua pekan di sini," kata Usman.
Menurut Usman, sebenarnya banyak warga yang tertahan karena tidak ada pelayaran. Namun sebagian masih tinggal di penginapan. Sedangkan warga yang menginap di terminal penumpang pelabuhan, karena sudah tak punya uang untuk menyewa penginapan.
"Kalau di penginapan kami tidak tahu berapa jumlahnya yang jelas banyak ada 70-an, mereka mungkin tidak kuat dingin kalau di sini dan masih punya uang untuk sewa penginapan, kalau di sini jelas sudah kehabisan uang kita," katanya.
Para penumpang yang tertahan mendapatkan bantuan konsumsi makan tiga kali dalam sehari dari Pemkab Sumenep.
(hil/dte)