.webp)
Perajin Lampion di Kota Malang ketiban berkah menjelang Imlek tahun 2023. Menariknya pesanan yang diterima perajin tidak hanya dari dalam negeri tapi hingga mancanegara.
Salah satu perajin di kampung lampion jalan Ir H Juanda gang 5 kota Malang, Ahmad Syamsuddin mengatakan kenaikan permintaan sangat terasa tahun ini. Terlebih pandemi COVID-19 telah melandai.
"Tahun ini cukup naik daripada 2 tahun kemarin, karena dulu pandemi COVID, kenaikan sampai 40 persen tidak seperti yang dulu-dulu," ujar Ahmad, Selasa (10/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan bahwa peningkatan pesanan lampion itu sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Bahkan pesanan yang dia dapat tidak hanya berasal dari wilayah Malang melainkan hingga Italia.
"Kayak langganan dari Italia itu dua bulan sebelum imlek sudah pesan, kalau yang dikirim ke Italia itu harga 90 ribu, orangnya minimal pesan itu 2.500 sampai 3.500 lampion," kata Ahmad.
Menurut Ahmad, pandemi COVID-19 banyak memengaruhi permintaan lampion menjelang Imlek. Ia kemudian menyebut pesanan lampion sebelum pandemi bisa mencapai 5 ribu hingga 6 ribu per unitnya.
"Sebelum COVID bisa mencapai puluhan ribu, sekarang sekitar 5.000 sampai 6.000-an lampion. Saya sampai mempekerjakan 17 orang untuk memenuhi pesanan lampion itu," terang Ahmad.
Sejauh ini pesanan lampion yang diterima kebanyakan berwarna merah dan putih. Khusus untuk lampion putih banyak dipesan karena menyesuaikan dengan shio kelinci tahun 2023 kali ini.
"Kalau Imlek ini biasanya orang pakai shio, tahun ini kan shio kelinci. Ukuran diameter 50 sentimeter, harganya Rp 60 ribu, kalau yang 30 sentimeter, Rp 40 ribu. Harga akan meningkat sesuai ukuran," tandasnya.
(abq/dte)
