Dalam kalender China, tahun 2023 merupakan Tahun Kelinci Air. Maka tak heran jika banyak serba-serbi kelinci jelang perayaan Imlek.
Tahun Kelinci Air dimulai 22 Januari 2023 sampai 9 Februari 2024. Sementara perayaan Imlek 2574 Kongzili akan digelar 23 Januari mendatang.
Pantauan detikJatim, toko pernak pernik atau ornamen Imlek di Pasar Atom Surabaya mulai semarak. Banyak serba-serbi kelinci yang dipajang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam budaya Tionghoa, kelinci diyakini sebagai simbol kemakmuran, umur panjang, hingga kedamaian. Sehingga tahun 2023 menjadi tahun harapan.
Salah seorang pedagang ornamen Imlek di Pasar Atom Surabaya, Sujani mengatakan, serba-serbi kelinci sudah mulai diburu pembeli.
"Tahun ini kan Tahun Kelinci, dari luar kota dan luar pulau sudah beli. Mereka untuk dipakai sendiri, bukan dijual lagi," kata Sujani kepada detikJatim, Sabtu (7/1/2023).
"Kalau luar kota hampir semua daerah. Kalau luar pulau paling banyak Palu, Papua dan Manado. Di sana kan ada banyak gereja juga ya, mereka beli untuk dipakai sendiri, bukan dikulak lagi," imbuhnya.
Sementara mengenai konsumen dari Surabaya, menurut Sujani, belum begitu terasa. "Untuk Surabaya masih belum. Biasanya, kalau Surabaya ya beberapa hari mendekati Imlek," ujarnya.
Selain serba-serbi kelinci, konsumen juga berburu pohon jeruk. Menurutnya, jeruk diyakini sebagai pengundang rezeki oleh masyarakat Tionghoa.
"Setiap tahun selalu ada peminatnya. Lalu, untuk pasangannya kelinci ya lampion, itu yang paling utama, kemudian angpau juga paling diburu," tambahnya.
Sujani juga mengatakan, penjualannya mulai merangkak naik tahun ini. Meski belum meroket atau ramai seperti sebelum pandemi COVID-19
"Sudah bagus, lumayan sudah ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sekitar 50-60 persen," tuturnya.
Hal senada disampaikan perajin ornamen Imlek di Pasar Atom, Asrofi. Menurutnya, ada beragam ornamen yang dijual di lapak juragannya tersebut.
"Macamnya banyak Mas, mulai angpau, pohon, sampai mainan barongsai juga ada. Harganya paling murah angpau mulai Rp 3.000 sampai Rp 12 juta itu pohon sakura yang pakai lampu," kata dia.
Pria berusia 20 tahun itu mengatakan masyarakat juga memburu lampion dengan gambar kelinci. "Kayak gini misalnya (lampion akrilik), sudah banyak yang cari," sambungnya.
"Kalau tahun ini sudah ada peningkatan sekarang. Semoga tahun depan jauh lebih bebas lagi seperti sebelum pandemi," tutupnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(sun/iwd)