Narmi (53) dan keluarganya tetap tak bisa menikmati siaran TV digital meski sudah mendapat set top box (STB) gratis dari Kominfo. Sebab, STB yang diterima warga Kelurahan Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto ini tidak berfungsi setelah satu hari dipasang.
STB merek Advan itu diterima Narmi sejak satu pekan lalu. Namun, ibu tiga anak ini tidak langsung memasangnya. Karena saat itu ia masih bisa menonton siaran TV analog di rumahnya. Yaitu menggunakan sebuah TV tabung ukuran 14 inchi.
"Dapat bantuan STB sepekan lalu. Tidak dipasangkan, hanya dikirim saja ke rumah," kata Narmi saat berbincang dengan detikJatim di rumahnya, Lingkungan Balongrawe Baru, RT 3 RW 5, Kelurahan Kedundung, Jumat (23/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Narmi tergolong penikmat setia siaran TV. Ia dan keluarganya biasa nonton berbagai chanel pukul 11.00-22.00 WIB. Namun, TV tabung di ruang tamunya itu tak lagi berfungsi sejak pemerintah mematikan siaran TV analog pada Rabu (21/12/2022).
Sehingga Narmi meminta bantuan ketua RT setempat untuk memasang STB bantuan Kominfo. Sayangnya, pertama kali dipasang, dia hanya bisa menikmati siaran TVRI. Sedangkan stasiun TV digital lainnya menunjukkan tidak ada sinyal. Bahkan, pagi tadi STB gratisan itu tidak berfungsi sama sekali.
"Pagi tadi saya nyalakan lagi sudah tidak bisa. Saya tidak tahu kenapa, tiba-tiba saya colokkan ke listrik lampu indikatornya tidak menyala," jelasnya.
Kini, Narmi dan keluarganya tidak memiliki hiburan apapun di rumah. Sebab dia tidak mempunyai sekaligus tidak mampu mengoperasikan ponsel pintar. "Tidak ada hiburan lain, tidak bisa nonton apa-apa. Harapannya kalau bisa diperbaiki saja STB ini," tandasnya.
Masih banyak keluarga miskin di Kota Mojokerto yang tak bisa menikmati siaran TV digital. Karena mereka hanya mempunyai TV analog. Sehingga membutuhkan STB untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara untuk ditampilkan di tv analog. Di lain sisi, harga STB saat ini lumayan mahal sehingga tak mampu mereka beli.
Pantauan detikJatim di beberapa toko Kota Mojokerto, harga STB merangkak naik sejak siaran TV analog dimatikan. STB merek Polytron dibandrol Rp 300 ribu, merek Luby Digitant Rp 325 ribu, merek Advan Rp 280 ribu, sedangkan merek Matrix Rp 250 ribu.
"Ada kenaikan harga dari Rp 175 menjadi Rp 290 ribu per unit," ungkap Pemilik Toko Anugerah Elektronik di Jalan Karyawan Baru, Iwan Susanto.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap STB membuat para pedagang meraup banyak keuntungan. Menurut Iwan, ia mampu menjual 200 STB di hari pertama TV analog dimatikan. Sedangkan hari ini sudah laku 50 unit. Ia membeli STB dari distributor di Surabaya.
"Harga dari distributor sudah naik. Kami hanya ambil untung Rp 10-30 ribu per unit. Kenaikan harga sejak kemarin," cetusnya.
Begitu juga yang dirasakan Janarjo (72), Pemilik Toko Karunia di Jalan Karyawan Baru Blok F6. Ia mengaku baru menjual STB hari ini. Itu pun mengambil dari toko elektronik di Jalan Letkol Sumardjo, Kota Mojokerto. Karena stok STB di Surabaya sudah kosong.
"Saya jual merek Matrix Rp 250 ribu. Baru hari ini jualan, laku 5 unit saja," tandasnya.
(fat/fat)