Mengenal Bekoh Tambeng, Tembakau 'Nakal' Khas Situbondo

Mengenal Bekoh Tambeng, Tembakau 'Nakal' Khas Situbondo

Chuk Shatu W - detikJatim
Minggu, 11 Des 2022 13:57 WIB
Di Situbondo ada tembakau dengan nama Bekoh Tambeng. Nama tersebut diambil dari bahasa Madura.
Tembakau di Situbondo/Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim
Situbondo -

Di Situbondo ada tembakau dengan nama Bekoh Tambeng. Nama tersebut diambil dari bahasa Madura.

Bekoh artinya tembakau. Sementara tambeng berarti bandel atau nakal dan susah dinasihati.

Nama tersebut juga diduga berkaitan dengan asal tembakau. Yang mana, tembakau ini berasal dari Dusun Tambang Emas, Desa Lobawang, Kecamatan Banyuglugur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekoh Tambeng atau Tembakau Besuki sudah familiar di telinga pencinta rokok Jawa Timur dan sekitarnya. Terutama bagi perokok tingwe (linting dewe) atau meracik rokok sendiri.

Dalam sejumlah literatur disebutkan, Bekoh Tambeng merupakan Tembakau Besuki yang cocok untuk bahan pembungkus cerutu. Dalam perdagangan internasional, Tembakau Besuki dikenal dengan sebutan Java Tobaccos.

ADVERTISEMENT

Ada dua jenis Tembakau Besuki. Yang pertama yaitu NO (na oogst) yang ditanam di akhir musim kemarau. Kedua yakni VO (voor oogst) yang ditanam akhir musim hujan.

Bekoh Tambeng rasanya unik. Tak heran jika tembakau jenis ini dikenal hingga seantero negeri. Lipatan tembakau lazimnya pendek. Sementara Bekoh Tambeng memiliki lipatan besar dan panjang.

Setelah dipetik, tembakau dipasat atau dirajang dalam kelembaban tertentu. Biasanya dilakukan saat malam hari. Bahkan dilakukan hingga semalam suntuk.

Pisau yang digunakan untuk memasak lebih besar. Sehingga menghasilkan irisan besar dan panjang. Tapi tetap halus dan lembut.

Proses penjemurannya pun relatif berbeda. Lebih lama pada siang hari dan diembunkan beberapa waktu tertentu saat malam. Sehingga rasa manis dan cokelat keluar.

Ada beberapa grade pada Bekoh Tambeng. Mulai dari rasa narek (tegas), kerreng (lebih tegas), seddeng (medium), bek cia (agak halus), serta cia (halus lembut).

Bekoh Tambeng lebih mahal dibandingkan harga tembakau pada umumnya. Harganya Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu per ons. Sementara tembakau biasa hanya sekitar Rp 20 ribu per ons.

"Di daerah Situbondo ini, selain Bekoh Tambeng juga ada Bekoh Kayu Mas. Keduanya memang terkenal," kata Bupati Situbondo Karna Suswandi saat berbincang dengan detikJatim, Minggu (11/12/2022).

Pemkab akan membuat strategi khusus untuk penanganan hingga tata kelola perdagangan komoditas unggulan tersebut.

"Sehingga di hulu, yakni petani juga merasakan dampak dan diuntungkan dengan sistem penanganan serta tata kelola perdagangan tembakau, dari hulu hingga hilir," pungkas Karna.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads