Sejak pandemi COVID-19, semua sektor ikut terdampak. Ada yang kehilangan pekerjaan, usahanya bangkrut dan lain-lain. Dampak ekonomi ini dirasakan semua kabupaten dan kota di Indonesia. Tak terkecuali Kota Surabaya.
Sejak 2020, pandemi COVID-19 meruntuhkan segala sektor. Baik sektor kesehatan, ekonomi dan lain-lain. Setelah 2 tahun berlalu, perlahan namun pasti semua sektor mulai bangkit. Dunia bahkan Surabaya berupaya bangkit dan memulihkan usai melawan pandemi COVID-19.
Pemerintah juga gencar membangkitkan perekonomian warga dengan beragam program dari pemerintah daerah. Seperti program padat karya yang diinisiasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti Sudartik (63), warga Setro Baru 1 No. 59, Surabaya, sukses mengembalikan usahanya sebagai penjahit pakaian. Padahal dirinya baru mengikuti program padat karya awal 2022, namun dirinya bersyukur bisa mendapat penghasilan Rp 7-10 juta per bulan.
Dia mengaku tidak bekerja sendiri. Dirinya mempekerjakan warga sekitar sebanyak 4 orang. Yakni dua janda, satu ibu rumah tangga usia 58 tahun dan satu lansia.
"Ini bangkit lagi. Dari Pak Eri ini Alhamdulillah. Saya bisa kasih pekerjaan dua janda lansia, satu lansia dan satu pralansia. Mereka biasanya nggak dapat uang, di sini dapat gaji orangnya senang. Melihat orang senang kan berkah," kata wanita yang biasa dipanggil Bu Pur kepada detikJatim, Jumat (11/11/2022).
Sudartik mengatakan, selama mengikuti program padat karya, Pemkot Surabaya memberikan orderan paling banyak. Saat itu dirinya menerima dua gelondong kain yang dijahit menjadi 70 pakaian.
Pakaian itu berupa seragam sekolah gratis untuk para siswa, kaos, rompi dan lain-lain. Semua itu dikerjakan dalam waktu satu hingga dua minggu.
Perempuan kelahiran 1959 ini mengaku sangat senang saat mendapat banyak orderan. Sebab pakaian yang sudah selesai dikerjakan dan disetor langsung mendapat upah. Otomatis, pegawainya bisa menerima gaji saat itu juga. Kondisi ini membuat pegawainya semangat bekerja menyelesaikan pekerjaan.
"Penghasilan per bulan bisa Rp 7 juta, Rp 8 juta sampai Rp 10 juta dari rumah produksi saya. Tapi saya juga bagikan ke pegawai atas jasanya memasang kancing, mengepak pakaian, jahit ada hitungan upahnya sendiri. Pegawai saya sregep, giat kerja, langsung dikerjakan soalnya langsung digaji," ujarnya.
Selain menerima orderan jahitan dari Pemkot Surabaya, sehari-hari dirinya juga menerima pesanan baju pengantin. Bahkan dirinya juga tak segan menerima orderan orang kurang mampu.
"Kalau ada orang nggak mampu, saya nggak minta ongkos. Katanya kainnya dikasih, saya terima, saya jahitkan saya kasih gratis. Saya nggak tega, karena tidak semua orang beruntung dalam harga," kata Bu Pur.
Bu Pur mengaku merasakan manfaat mengikuti padat karya. Wanita yang murah senyum ini berharap usahanya terus maju dan ramai pesanan. Sebab, dirinya telah merasakan manfaatnya, yakni perekonomiannya ikut terangkat.
"Semoga sukses terus maju. Kedepannya ingin sukses berlanjut terus. Kalau kewalahan mau nambah pegawai, tapi mesinnya kurang hanya ada 5 mesin kaos, kancing, obras, jahit dan neci," harapnya.
![]() |
Salah satu pegawai yang tinggal di depan rumah Bu Pur, Sutinah (60) mengaku bersyukur bisa menambah penghasilan. Dia sebagai single parent merasa terbantu, karena bisa bekerja kembali.
"Ya senang, timbang nganggur, nyari tambahan. Karena saya janda. Sebelumnya momong anaknya orang, sekarang sudah nggak momong, jadi saya nganggur. Jadi ada pekerjaan dari Pak Eri senang. 1 minggu bisa dapat Rp 100-200 ribu, pokoknya setor gajian, saya kerjanya pasang kancing, lempit pakaian," tambah Sutinah.
Hal senada diungkapkan Pariyah (58) warga Gading. Sehari-hari dia bekerja dengan Bu Pur sebagai penjahit. Ia merupakan pegawai lama, namun sempat berhenti karena pandemi COVID-19.
"Saya sudah lama, pegawai lama. Selama 2 tahun ndak kerja, tapi saya buka laundry, masih jalan sampai sekarang. Saya jahit saja, ngobras juga. Penghasilan paling besar 1 minggu Rp 400-450 ribu, kalau sepi Rp 150 ribu," tutupnya.
Simak Video "Video: Pemkot Surabaya Segel Gudang CV Sentoso Seal yang Viral Tahan Ijazah Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]
(esw/fat)