Seorang penyintas kanker tulang Imtihanah (48) warga Kutisari Selatan, Surabaya, semringah saat mendapat bantuan kaki palsu. Imtihanah penyintas kanker tulang saat usia 2 bulan.
Kaki kirinya muncul benjolan kecil sebesar bola bekel. Setelah diperiksa ke RS, ia didiagnosa kanker tulang dan harus diamputasi. Ia juga menjalani amputasi kanker tulang sampai usianya 8 tahun. Karena masih dalam masa pertumbuhan, tulang kakinya terus tumbuh sehingga harus diamputasi.
Bantuan kaki palsu itu diterima dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, karena kaki palsu miliknya sudah patah dan tidak layak pakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah patah kayak gitu (rusak), terpaksa nggak bisa berjalan. Waktu itu saya Whatsapp Pak Wali siang hari, lalu malamnya direspon, paginya langsung ditelepon oleh dokter Billy," kata Imtihanah kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).
Ia pun senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Eri yang telah memberikan bantuan kaki palsu baru.
"Saat proses fitting pertama sempat kurang pas, karena Ibu Imtihanah merasa nyeri ketika memakai kaki palsu yang baru. Namun setelah fitting kedua, sudah terasa sempurna dan ketika dipakai nyaman," ujarnya.
![]() |
Imtihanah mengatakan, jika kaki palsu yang dipakai sebelumnya sudah tidak layak. Bahkan sempat patah dan disambung menggunakan alat seadanya, namun rusak kembali.
Ibu dua anak itu berharap, setelah menerima bantuan kaki palsu, bisa bekerja lebih keras lagi ke depannya dan bisa mengembangkan usahanya lebih maju lagi.
"Karena saya ingin, dengan berjualan nasi bungkus ini bisa memberdayakan warga sekitar kampung. Tujuannya agar para ibu - ibu di kampung kami penghasilannya meningkat," tandasnya.
Sementara Dirut RSUD Soewandhie, Billy Daniel Messakh mengatakan kerjasama lintas sektor persoalan ini.
"Pak Wali sebelumnya juga sudah menyampaikan kepada saya, kalau Ibu Imtihanah punya kaki palsu, namun sudah rusak. Berawal dari itu kami kerjasama lintas sektor, mulai camat hingga kelurahan di Rungkut, untuk menindaklanjuti hal tersebut," kata Dirut RSUD Soewandhie, Billy Daniel Messakh kepada wartawan.
Melalui RSUD Soewandhie, jelas dia, Imtihanah dilakukan fitting, menyesuaikan ukuran kaki palsu yang baru. Setelah disesuaikan dengan lingkar betisnya, kemudian dilakukan pemesanan kaki palsu di CV Nurani Medika Lestari.
"Alhamdulillah sampai sekarang sudah tidak ada lagi rasa sakit, karena kalau tulang itu tumbuh, pasti akan terasa sakit. Akhirnya sampai sekarang pakai kaki palsu untuk berjalan," tambah Billy.
(esw/fat)