Plt Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana kembali mendatangi Surabaya. Ia menyosialisasikan dan mengedukasi tentang produk baru Imigrasi yakni second home visa.
Widodo mengatakan untuk memuluskan rencana pemerintah dalam menggaet investor asing ke tanah air, second home visa jadi opsi. Terlebih untuk WNA yang tak berwisata di Indonesia.
"Data investor dan tenan-tenan di bawah naungan SIER misalnya, jumlahnya ratusan. Nah, ini memerlukan layanan yang lebih ramah, bersahabat, cepat, dan mudah, supaya mereka merasa nyaman berinvestasi di Surabaya dan sekitarnya," kata Widodo di PT SIER Surabaya, Kamis (3/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widodo menjelaskan hal itu bertujuan untuk menjelaskan secara langsung tentang layanan keimigrasian secara detail. Mulai dari definisi visa, izin tinggal, hingga second home visa. Menurut Widodo, masih banyak WNA yang tak paham perihal tersebut.
Maka dari itu, pihaknya mengadakan coaching clinic, salah satunya di kawasan Rungkut Industri Surabaya. "Untuk mendekatkan, jika ada keluhan layanan, kebijakan, dan cara mendapatkannya seperti apa, harapannya bisa memberikan penjelasan yang sedetail-detailnya kepada para tenan-tenan asing," ujarnya.
Mekanismenya, sambung Widodo, jenis izin tinggal sesuai dalam UU. Ia menyebut, ada 2 izin tinggal, untuk bekerja dan tidak untuk bekerja.
Untuk second home visa, Widodo menegaskan hanya diperuntukkan bagi yang tidak bekerja. Bila WNA ingin dapat izin tinggal sementara untuk bekerja, maka tidak boleh masuk second home visa, melainkan ke KITAS.
Meski demikian, Widodo mengklaim hal itu bisa menjadi pintu bagi orang-orang asing. Baik pebisnis global, milyarder dunia, bahkan wisatawan dunia sekali pun dengan membeli izin tinggal second home visa dengan rentang durasi 5 dan 10 tahun.
"Ini berlaku 60 hari ke depan kita sosialisasikan semenjak berlakunya beberapa hari lalu, kita sudah mulai identifikasi siapa saja peminatnya, saya sudah perintahkan Kepala UPT kalau ada yang sudah mulai berminat segera fasilitasi dan bantu, jika sudah 60 hari berlaku bisa kita berikan second home visa," tuturnya.
Widodo memastikan, keberadaan Second Home Visa tak menggeser atau menghapus KITAP. Artinya, bagi WNA yang telah memiliki KITAP, tak perlu mengurusnya lagi.
"Kalau sudah memenuhi permanent resident KITAP, mereka bisa urus dan kita dorong, sepanjang memenuhi persyaratan dan perundang-undangan, ini juga sekaligus untuk memfasilitasi bisnis-bisnis global dan untuk mengembangkan," katanya.
Widodo mengklaim sudah banyak antusiasme dari WNA soal Second Home Visa. Meski, keberadaan Second Home Visa bukan untuk mengganti atau menghapus izin tinggal tetap (KITAP) tapi memang diperuntukkan bagi yang tidak bekerja.
"Begitu sudah 5 dan 10 tahun ingin investasi di Indonesia, bisa diurus, toh mereka punya second home visa, intinya tidak usah ribet lagi dengan izin second home visanya, ini adalah bagian dari langkah kita untuk mendongkrak investasi dari luar bisa dan pariwisata juga kita genjot, supaya banyak mendatangkan devisa di tengah kondisi ekonomi yang sedang resesi di global ini," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono mengatakan kebijakan tersebut diyakini bisa membantu tenan-tenan asing. Sehingga, bisa mendekatkan dan menyelesaikan permasalahan imigrasi secara langsung.
"Apalagi investor kami 550 lebih didominasi WNA Jepang, sehingga bisa memudahkan dan menambah ekonomi di Indonesia. Di kami banyak dari eropa, tapi didominasi Jepang. sebab, Jatim strategis untuk investasi terutama retail dan pakan," kata dia.
Oleh karena itu, ia mengaku menyambut baik kebijakan tersebut. Menurutnya, langkah dan opsi tersebut meningkatkan investasi bisnis dari asing pada saat ini mau pun yang akan datang.
"Selain itu, juga bisa mendapatkan kepastian hukum dan semoga bisa menjawab kesulitan-kesulitan yang selama ini dihadapi para investor asing," ujar dia.
Sedangkan, Konjen Jepang Di Surabaya, Takeyama Kenichi menuturkan, bagi investor atau orang-orang Jepang yang ingin tinggal di Indonesia, hal tersebut adalah kabar yang sangat baik.
"Memang, orang Jepang banyak yang ingin sekali yang tinggal di Indonesia. Jadi, ini berita baik buat kami," kata Takeyama.
(dpe/iwd)