Tips Pilih Mobil Bekas di Tengah Geliat Pasar Otomotif Jatim

Tips Pilih Mobil Bekas di Tengah Geliat Pasar Otomotif Jatim

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 16 Sep 2022 17:04 WIB
Salah satu inspektor mobil menunjukkan cara kroscek unit mobil bekas di GIIAS Surabaya 2022.
xSalah satu inspektor mobil menunjukkan cara kroscek unit mobil bekas di GIIAS Surabaya 2022. Salah satu inspektor mobil menunjukkan cara kroscek unit mobil bekas di GIIAS Surabaya 2022.
Surabaya -

Ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan sebelum membeli mobil bekas. Masyarakat wajib memiliki referensi harga, tipe, hingga pandangan unit mobil yang bakal dipilih. Lalu memikirkan purna jual mobil itu.

Director of Marketing OLX Autos Indonesia Sandy Maulana mewanti-wanti warga yang hendak membeli mobil bekas agar memahami dan mengetahui unit mobil yang bakal dibeli. Mulai dari body, mesin, hingga interior mobil. Karena menurutnya tidak sedikit penjual nakal yang mengelabui calon pembeli dengan menyebut mobil yang dijual baik-baik saja.

"Kalau ingin tahu mobil itu bekas nabrak atau tidak, orang awam bisa melihat langsung dari gap antar kompartemen, antara panel satu dengan yang lain, fender kanan kiri kita lihat dan cek visual. Kalau ada yang melenceng dikit harus waspada," kata Sandy saat memberikan tips dalam pameran GIIAS di Grand City Convex Surabaya, Jumat (16/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan pada unit Suzuki Ertiga. Ia tunjukkan bagian yang perlu diperhatikan. Salah satunya sisi sealent dan baut di mesin. Bila ditemui ada yang terbuka, artinya mobil tersebut pernah dibongkar dan diperbaiki.

"Pada sealent-nya sudah diganti misalnya, lalu pull head dan penyangga radiator, utuh atau tidak, yang terpenting baut-bautnya, bekas bongkaran atau tidak," katanya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, pembeli juga harus mengecek kondisi mesin. Bila terlihat ada rembesan, bisa dipastikan ada kebocoran dari sel-selnya.

"Kalau ada rembesan pasti ada masalah. Misalnya, kita cek dipstick oli dan radiatornya, lalu kroscek ke penjual cara pemakaian sebelumnya gimana. Yang paling simpel, ya dipstick olinya, bekas olinya coklat atau tidak. Nah kalau sudah tercampur air, saran saya jangan dibeli itu mobilnya. Itu yang paling basic, ya," katanya.

Kemudian, mobil itu bekas menabrak atau tidak, juga bisa dilihat pada pilar A, B, dan C. Artinya, bisa di lihat dari sisi kanan dan kiri dari ujung depan hingga belakang.

Dari sana, calon pembeli bisa melihat dan menjadikan acuan tekukan plat rata atau kencang maupun tidak. Bila rata atau kencang, berarti tidak ada bekas tabrakan. Sebaliknya, bila tidak rata, bisa dipastikan mobil itu bekas tabrakan.

"Lalu, gap antara atas dan bawah, otomatis tutupan pintunya enak, kalau tidak berarti ada bekas accident," tutupnya.

Menurut Sandy, Jawa Timur masih menjadi pasar potensial industri otomotif. Tidak hanya berpotensi, pasar di Jawa Timur terus bertumbuh. Apalagi pasca-Pandemi COVID-19 ini dirinya melihat adanya peningkatan permintaan atau demand.

"Jatim (adalah) market yang potensial dan terus bertumbuh, terutama dalam kebutuhan mobilitas tinggi. Jadi demand cukup naik lah. Kami melihat di GIIAS Jakarta saja sudah melakukan. 57% konsumen bilang kesulitan mereka di harga, lalu tentang compare harga dari 1 tempat ke tempat lain juga," kata Sandy.

Menurut Sandy dalam setiap kali kegiatan tahunan di Surabaya animo masyarakat Surabaya kerap lebih tinggi dari perkiraan yang ada. Tak ayal, Surabaya menjadi kota jujukan sekaligus sasaran para pebisnis otomotif.

"Kami target 20% sampai 30% lebih tinggi dari tahun lalu. Capaian pertama dibandingkan tahun lalu jauh lebih baik, animo masyarakat di Surabaya terhadap mobil bekas dan baru cukup tinggi. Ada yang ingin beli baru dan tukar tambah juga," ujarnya.

Soal segmen mobil yang paling diminati, ia menyebutkan hingga saat ini yang mendominasi pasar masih segmen multi-purpose vehicle (MPV).

"Yang paling laku MPV, seperti Ertiga dan Avanza. Kalau range, antara Rp 100 juta, Rp 150 juta, sampai Rp 200 juta itu yang paling banyak dicari di Surabaya dan itu cukup signifikan," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads