Bank Indonesia Kediri memprediksi angka Inflasi di Tulungagung bisa menembus 8 persen. Kondisi itu dipengaruhi sejumlah faktor. Di antaranya kenaikan harga BBM.
"Kalau perkiraan kami, dengan mengacu pada data historis dan perkembangan pada kisaran 6 sampai 8 persen, dengan asumsi gejolak harga pangan terjaga atau stabil," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Wihujeng Ayu Rengganis, Kamis (8/9/2022) malam di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa Tulungagung.
Menurutnya prediksi lonjakan inflasi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Ia menyebut kenaikan harga BBM mengerek inflasi sebesar 1,35 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti menyumbang inflasi, BBM bensin, solar masuk dalam keranjang inflasi, jadi mereka bobotnya itu sekitar 4 persen. Sedangkan kenaikan harga BBM sendiri akan menyumbang inflasi 1,35 persen," imbuhnya.
Dia mengatakan, kewaspadaan perlu ditingkatkan pascakenaikan harga BBM, karena biasanya akan diikuti meningkatnya harga kebutuhan pokok, maupun barang dan jasa lainnya.
Lonjakan inflasi bisa bertambah parah jika kondisi stabilitas harga pangan tidak terkendali. Untuk itu BI Kediri berharap seluruh komponen pemerintah dan swasta saling bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
"Asal masyarakat tidak panik, sebetulnya masih aman," imbunya.
Wihujeng menambahkan, dari laporan beberapa instansi dalam dapat koordinasi bersama Pemkab Tulungagung, Bulog, Pertamina, kondisi stok masih aman.
"Tapi sampai akhir tahun kami harap tidak tinggi, dengan sejumlah program yang felah digulirkan oleh pemerintah," imbuhnya.
Sementara Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menekan terjadinya inflasi. Salah satunya dengan menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok.
"Ini adalah tanggung jawab bersama. Makanya hari ini kami lakukan sosialisasi kepada jajaran, agar memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak panik," kata Maryoto.
Pihaknya mengaku kenaikan BBM pasti akan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi di tingkat bawah. Sebab naiknya harga BBM akan disertai kenaikan barang dan jasa.
(fat/fat)