Kenaikan harga BBM di Indonesia membuat Pertashop semakin merana. Kenaikan harga justru membuat penjualan BBM di Pertashop menurun. Hingga saat ini, mereka belum bisa mengembalikan modal yang mencapai Rp 500 juta.
Dulu, sebelum adanya kenaikan harga BBM, pengusaha Pertashop bisa menjual BBM jenis pertamax hingga 500 liter. Kini, untuk menghabiskan 100 liter saja, mereka mengaku kesulitan.
"Bahkan ada teman Pertashop itu dapat hanya Rp 100 ribu. Yang beli rata-rata hanya motor. Padahal mereka menggunakan dana talangan juga. Bagaimana caranya bayar angsuran bank," ujar AU (30) salah satu pemilik Pertashop di Banyuwangi kepada detikJatim, Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkadang, para pemilik Pertashop ini sampai tidak bisa membayar pegawai. Hingga akhirnya, pemilik Pertashop sendiri lah yang kini menjadi pekerja.
"Modal kita bertambah dari pembelian BBM ke Pertamina, tapi keuntungan per liter dan omzet terjun bebas," tegasnya.
Dia berasumsi, harga pertalite dan pertamax yang jauh berbeda, membuat masyarakat lebih memilih pertalite.
"Jauh beda (harga) itu membuat masyarakat lebih memilih pertalite," imbuhnya.
Selama ini, kata AU, pihaknya tak pernah mendapatkan pelatihan ataupun perhatian dari pemerintah hingga Pertamina. Ia berharap, ada pelatihan dan juga upaya untuk meningkatkan penjualan BBM di Pertashop.
"Kami belum pernah ada perhatian ataupun minimal pelatihan bagaimana meningkatkan penjualan. Supaya kami ini bisa terus berkiprah. Apalagi katanya kita bisa membantu UMKM ataupun menyedot tenaga kerja. Tapi jika penjualan semakin sedikit ya gimana?," katanya.
Belum lagi, rumitnya perizinan pun juga dikeluhkan. Mereka iri terhadap kios bensin dan Pertamini yang menjamur bebas tanpa izin baik dari pemerintah maupun keamanan.
"Mereka bisa menjual BBM dengan enak tanpa izin. Sementara kami mengurus juga sangat rumit," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, harga BBM subsidi hingga nonsubsidi resmi naik. Pemerintah mengumumkan harga baru BBM ini berlaku mulai pukul 14.30 WIB.
Harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000/liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter. Selain itu, pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.
(hil/iwd)