Masa Orientasi Kampus, Pedagang Pernak-Pernik Ospek Bermunculan di Kota Malang

Masa Orientasi Kampus, Pedagang Pernak-Pernik Ospek Bermunculan di Kota Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 16 Agu 2022 13:45 WIB
Pedagang musiman pernak pernik ospek di depan gerbang Universitas Brawijaya.
Pedagang musiman pernak pernik ospek di depan gerbang Universitas Brawijaya. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Universitas Brawijaya mulai menggelar kegiatan penerimaan dan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PPKMB) tahun ajaran 2022/2023. Momen ini memicu pedagang memanfaatkan peluang untuk berjualan pernak-pernik kebutuhan ospek.

Para pedagang itu menjajakan pernak-pernik ospek di trotoar yang ada di depan gerbang kampus Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Kota Malang.

Pak Aan (52), salah satu pedagang mengaku jauh-jauh datang dari Solo untuk berjualan pernak-pernik 'ospek'. Ia mengaku hampir 10 tahun berkeliling berjualan pernak-pernik ospek. Namun, kala pandemi COVID-19 melanda, Aan terpaksa harus berhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini datang dari Solo, kami enam orang. Sudah 10 tahun kami berjualan," ujar Aan ditemui detikJatim di lapak dagangannya, Selasa (16/8/2022).

Menurut Aan, ia sering berpindah-pindah tempat saat menjual pernak pernik ospek. Sebelum berjualan di depan gerbang UB, Aan berjualan pernak-pernik ospek di kampus Universitas Gajah Mada (UGM).

ADVERTISEMENT

"Kami pindah-pindah jualannya. Kemarin awal di UGM, UNS, UB. Terakhir nanti di UIN Solo," ujarnya.

Pedagang musiman pernak pernik ospek di depan gerbang Universitas Brawijaya.Foto: Pedagang musiman pernak pernik ospek di depan gerbang Universitas Brawijaya. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

Pernak-pernik yang dijual meliputi ID card, pita, sandal jepit, kaos kaki, dasi, kemeja, slayer, hingga kertas karton.

"Kalau pernak-pernik kami jualnya mulai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Kalau kemeja Rp 75 ribu," tuturnya.

Aan mengaku sebagian besar barang dagangan adalah sisa dua tahun lalu. Karena pandemi, dirinya tak bisa berjualan hingga barang-barang itu terpaksa disimpan.

"Ini sebagian barang dua tahun lalu. Sekarang ospek sudah digelar lagi. Kami bisa jualan," terangnya.

Keberadaan Aan dan pedagang lain cukup membantu mahasiswa baru yang tengah menjalani masa orientasi pengenalan kampus. Sebab, mereka memang membutuhkan atribut yang menjadi syarat mengikuti kegiatan.

"Cukup membantu, kami kan baru di sini. Ada pedagang ini bisa gampang cari kebutuhan PPKMB," kata Lita salah satu mahasiswa yang tengah mencari slayer untuk kebutuhan PPKMB.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads