Setiap Idul Ahda tiba, Chalim mengaku selalu kebanjiran kulit sapi dan kambing kurban yang dijual kepadanya. Warga dari sejumlah titik di Surabaya selalu menyetorkan kulit sapi dan kambing kepadanya.
"Biasanya, untuk Surabaya itu sekitar 3.000 sampai 4.000 (lembar kulit kambing), belum sapinya," kata Chalim kepada detikJatim, Minggu (10/7/2022).
Warga Gempol itu menjelaskan harga yang dibanderol untuk selembar kulit sapi dan kambing pun beragam. Untuk kulit kambing, dihargai Rp 30.000 per lembarnya. Sedangkan, sapi dibandrrol Rp 8.000 sampai Rp 9.000 per kilonya.
Pengepul kulit sapi dan kambing itu mengatakan untuk hari Sabtu kemarin, masih tak begitu ramai. Namun, pada Minggu setoran kulit kepadanya ramai.
"Dapat 3.000 sampai 4.000 kulit, kalau kemarin dapat sekitar 400 kulit kambing," ujarnya.
Meski begitu, ia mengaku pendapatan dan setoran kulit sapi tahun ini mengalami penurunan. Mengingat, wabah PMK masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat.
"Hari ini agak sepi, nggak kayak tahun kemarin, mungkin karena hari rayanya tidak bersamaan dan ada wabah PMK ya. Kalau sapi sepi, mungkin karena PMK, kalau kambing tidak ada penurunan ya," tuturnya.
Kendati demikian, ia mengaku tak terkejut. Mengingat, sebelumnya ia juga mengalami penurunan setoran kulit karena Pandemi COVID-19.
"Pas COVID-19 turun, sampai 60%, sekarang mulai banyak lagi, semua yang jual dari seluruh daerah di Surabaya," katanya.
Chalim menyatakan untuk harga yang dipatok tergantung dari jenis dan kondisi sapi atau kambing. Apabila ada kerusakan atau sobek pada sisi tertentu, harganya pun menurun.
Begitu pula pada hari biasa. Ia mengaku, harga pasaran kulit sapi dan kambing saat Idul Adha dengan hari biasa selisih 50%.
"Kalau hari biasa, harganya turun sampai Rp 5.000, itu dalam keadaan basah, kalau digarami lebih mahal, ini saya ambil Rp 30.000 sampai Rp 40.000. Kalau kulitnya ada yang lubang tengah atau afkir, harganya hanya Rp 5.000 per kilo, itu juga menyesuaikan permintaan dari pabrik," ujar dia.
Chalim mengaku seluruh kulit kambing dan sapi yang disetor dan dibelinya itu tak digunakan pribadi. Melainkan, disetor ke beberapa produsen atau pabrik tekstil untuk bahan dasar tas, sabuk, hingga jaket kulit.
"Kalau tidak Idul Adha, saya cari (kulit kambing dan sapi) di sekitaran gempol, kalau hari biasa sekitar 5 sampai 10 lembar. Ini saya setor ke pabrik, biasanya untuk dipakai bahan tas dan jaket, seperti di Tanggulangin," tutupnya.
(iwd/iwd)