Cara kreatif dilakukan penjual hewan kurban di Kota Malang. Untuk menyakinkan pembeli di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), mereka menawarkan asuransi kematian dan gratis ongkir.
Lapak penjualan hewan kurban berasuransi kematian ini bisa ditemui di kawasan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sodik (57), pemilik lapak penjualan hewan kurban itu mengaku, asuransi kematian diberikan untuk menyakinkan pembeli. Bila hewan kurban mati sebelum Idul Adha, pihaknya akan mengganti rugi dengan kualitas sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kan sekarang sedang marak penyakit, jadi kita harus menjaga pelanggan dan memberikan jaminan," kata Sodik ditemui wartawan di lapak penjualan hewan kurban miliknya, Jumat (1/7/2022).
Tidak hanya itu, Sodik juga mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan tentunya sudah sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Pemkot Malang.
Ada puluhan ekor hewan kurban yang dijual oleh Sodik di lapak penjualan hewan kurbannya. Rata-rata hewan kurban yang dijual adalah kambing dari berbagai jenis.
Rupanya, inovasi dan ide kreatif para pedagang mendapat apresiasi positif dari pembeli. Mereka mengaku merasa lebih tenang dan tak perlu was-was saat membeli hewan kurban karena dijamin sehat.
"Sudah lihat ke desa desa, tapi enak melihat langsung, kalau di onlen biasanya foto sama hewannya beda, ada asuransi kematian ini kita jadi lebih terjamin untuk beli," ujar Rangga Saputra, calon pembeli hewan kurban ditemui terpisah.
Untuk harga hewan kurban yang dijual tidak berbeda pada umumnya. Sodik mematok harga hewan kurban mulai Rp2,6 juta hingga Rp 7,5 juta per ekor. Harga tersebut sudah termasuk biaya asuransi hewan kurban dan gratis pengiriman.
(fat/fat)