Nelayan di Kota Pasuruan mengaku kesulitan mencari solar selama dua pekan terakhir. Pertamina MOR V angkat bicara mengenai kabar kelangkaan solar yang dirasakan oleh nelayan di Kota Pasuruan.
"Menanggapi pemberitaan sulitnya nelayan Pasuruan mendapatkan solar dari SPBU Pertamina telah dilakukan rapat koordinasi berbagai pihak dengan Pemkot Pasuruan untuk membahas pola distribusi solar di Pasuruan pada Kamis 16 Juni pekan lalu," kata Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalnus Deden Mochamad Idhani kepada detikJatim, Rabu (22/6/2022).
Deden mengatakan penyebab utama nelayan kesulitan mendapat solar karena 2 SPDN (solar pack dealer nelayan) milik PT AKR di Kabupaten Pasuruan berhenti beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan dinas kelautan dan perikanan (DKP) kesulitan nelayan mendapatkan solar disebabkan sejak 2 SPDN milik PT AKR di Kabupaten Pasuruan berhenti beroperasi. Sebagai informasi, PT AKR adalah badan usaha selain Pertamina yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan solar subsidi," jelasnya.
Deden mengungkapkan Pertamina sudah berkordinasi dengan DKP Pasuruan bahwa Pertamina bersedia membantu melayani kebutuhan solar nelayan. Dari hasil pertemuan itu setiap nelayan bisa membeli maksimal 30 liter solar per hari dengan pola pembelian 30 hari sekali.
"Dinas kelautan perikanan memaparkan telah menerbitkan 160 surat rekomendasi nelayan dengan maksimal pengambilan 30 liter/hari dan pola pembelian 3 hari sekali," katanya.
"Dan sudah diusulkan ke DKP agar kebutuhan nelayan kami bantu di SPBU 54.671.34. Dalam hal ini DKP setuju dan kami ingatkan bahwa selama nelayan membawa surat rekomendasi sah dari DKP akan dilayani," tegas Deden.
Deden mengatakan, Pertamina melalui SPBU 54.671.34 selalu melayani solar untuk nelayan.
"Selepas rapat tersebut kami berkoordinasi dengan SPBU 54.671.34 dan SPBU mengkonfirmasi bahwa setiap hari melayani solar untuk konsumen nelayan dan belum pernah menolak nelayan membeli solar. Kami tegaskan kepada DKP bahwa saat ini Pertamina sifatnya membantu karena tidak ada pengalihan kuota dari AKR ke Pertamina," ujarnya.
(dpe/iwd)