Nelayan Lamongan Resah, Harga Rajungan Terjun Bebas Rp 35 Ribu Per Kg

Nelayan Lamongan Resah, Harga Rajungan Terjun Bebas Rp 35 Ribu Per Kg

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 03 Jun 2022 07:08 WIB
rajungan lamongan murah
Proses pembersihan rajungan (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Harga rajungan hasil tangkapan nelayan Lamongan terus merosot hingga di harga Rp 35 ribu per kilogram di tingkatan nelayan. Anjloknya harga rajungan ini membuat nelayan resah.

Menurut salah seorang nelayan rajungan, Rohim, terus turunnya harga rajungan ini membuat nelayan yang menangkap rajungan resah. Padahal, kaya Rohim, hasil tangkapan rajungan saat ini sedang melimpah karena dalam sehari ia rata-rata bisa mendapatkan 15 kg hingga 20 kg rajungan.

"Kemarin ada yang beli hanya Rp 35 ribu per kilogram dan ini yang justru sangat ditakutkan nelayan," kata Rohim kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohim menyebut banyak pengepul rajungan langganannya yang tutup dan tidak membeli dengan alasan belasan eksportir tutup sementara. Mereka, lanjut Rohim, mengaku masih ada kelebihan barang di pabrik yang belum bisa diserap di negara tujuan ekspor.

"Ini sangat meresahkan, walaupun sebetulnya hasil tangkapan rajungan melimpah rata-rata sehari dapat 15 sampai 20 kg perhari," ujar warga dari kampung Sukunan, Desa Paciran ini.

Ketua Rukun Nelayan Paciran Muchlisin Amar mengungkapkan dalam satu minggu ini hasil tangkapan rajungan cukup melimpah, hanya saja harga rajungan cenderung turun terus. Dua bulan yang lalu, sebut Muchlisin, harga daging rajungan masih Rp 420 ribu sampai Rp 450 ribu per kilo dan rajungan mentah yang masih ada cangkangnya dari Rp 150 ribu per kilo kini hanya Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilo.

ADVERTISEMENT

"Oleh sebab itu kami setiap saat memantau anggotanya dengan terus bertanya kiri kanan, ya pelaku ekonomi perikanan, bakul, pengepul di tingkat lokal, supplier, pabrik baik di Surabaya, Semarang dan di banyak daerah, termasuk ke kementerian dan pemerintah dalam rangka untuk mendapatkan informasi yang tepat, sekaligus solusi jangka pendek yang dibutuhkan masyarakat nelayan dan Alhamdulillah semua merespons dengan baik dan insyaallah akan ada rapat multi sektor yang khusus membahas masalah penurunan yang sangat tajam ini," imbuhnya.

Dalam satu atau dua hari ini, ungkap Muchlisin, pihaknya akan menemui Bupati dan DPRD Lamongan untuk membahas solusi rendahnya harga rajungan ini. Pasalnya, sektor ekonomi nelayan termasuk lokomotif perekonomian di Lamongan dan sangat berpengaruh terhadap sektor UMKM yang ada di pesisir Pantura Lamongan.

"Sebagai ilustrasi, apabila pendapatan nelayan meningkat hampir dipastikan penjual kaki lima semacam nasi goreng, pecel lele, soto dan lain sebagainya akan cepat laku. Begitu juga sebaliknya kalau pendapatan sepi dan harga melemah, maka bisa dipastikan sektor UMKM juga ikut melemah dan tidak laku produknya," tambah Muchlisin menggambarkan kondisi nelayan Lamongan.




(iwd/iwd)


Hide Ads