Setoran Susu Sapi di Ponorogo Anjlok Terdampak Wabah PMK

Setoran Susu Sapi di Ponorogo Anjlok Terdampak Wabah PMK

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 02 Jun 2022 11:01 WIB
peternak sapi perah ponorogo memeras susu
Pemerah susu sapi di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Sebanyak 97 sapi perah di Desa Pudak Kulon, Kecamatan Pudak, terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Akibatnya, setoran susu sapi dari peternak pun turun. Sebab, susu dari sapi yang sudah disuntik antibiotik tidak akan diterima oleh koling atau penampungan susu.

Salah satu koling, Kusan menerangkan sebelumnya setoran susu per hari mencapai 12 ribu liter. Saat ini turun menjadi 10 ribu liter. Penurunan stok susu ini bertahap terjadi selama seminggu terakhir.

"Karena kena PMK itu kan nggak setor susu, yang nggak kena PMK tetap setor susu ke koling," tutur Kusan kepada detikJatim, Kamis (2/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, penyebaran PMK tidak serta merta menyerang semua sapi. Namun bertahap. Misal satu kandang ke kandang lain.

"Misal satu kandang ada yang kena PMK hari ini, besok kena. Nggak semua langsung kena hari ini," terang Kusan.

ADVERTISEMENT

Kusan menambahkan sapi yang sudah mendapatkan suntikan antibiotik, produksi susunya tidak bagus dikonsumsi manusia. Akhirnya peternak memilih membuang susu yang sudah mereka perah sembari menunggu kondisi kesehatan sapi.

"Tapi kalau misalkan kesehatan sapi satu minggu sudah fit, dicek di laboratorium dulu kualitas susunya. Kalau bagus bisa langsung setor, tapi kalau enggak ya menunggu," imbuh Kusan.

Menurutnya, ada juga kondisi sapi yang kurang fit bisa memakan waktu 20 hari. Baik dari pengobatan maupun kualitas susu kembali baik bebas dari antibiotik.

"Kalau sapi agak lemah, terus makannya belum baik, ya sampai 10-11 hari, kalau antibiotik 2 kali ya hampir 20 hari baru di cek kondisinya dan kualitas susunya," papar Kusan.

Kusan menerangkan saat ini harga susu per liter mencapai Rp 6.200. Untuk menjadi pemasok susu lagi pasca terkena PMK, susu sapi harus dicek di laboratorium untuk memastikan bebas kandungan antibiotik.

"Kalau kualitasnya sudah bagus dan bersih dari antibiotik, bisa langsung setor ke koling," imbuh Kusan.

Menurutnya, dari kasus PMK ini tidak hanya berdampak pada stok susu yang mulai berkurang. Namun juga, terutama pada peternak. Sebab, mereka harus tetap mencari rumput, konsentrat sekaligus pengobatan pada sapi mereka.

"Padahal susu dibuang terus, jadi kami harap pemerintah turun tangan bantu pengobatan. Sekali suntik saja per ekor Rp 100 ribu. Lama kelamaan peternak nggak akan mampu," pungkas Kusan.




(fat/fat)


Hide Ads