Selain Hi-Tech Mall, Walkot Eri akan Hidupkan THR-Taman Remaja Surabaya

Selain Hi-Tech Mall, Walkot Eri akan Hidupkan THR-Taman Remaja Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 10 Apr 2022 16:38 WIB
Pemkot Surabaya angkat bicara terkait polemik Taman Hiburan Rakyat (THR). Pemkot menepis anggapan bahwa pihaknya ingin mengalihfungsikan apalagi menggusur kawasan yang selama ini dikenal sebagai pusat kesenian rakyat.
Gedung kesenian di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya (Foto file: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya telah menghidupkan kembali Hi-Tech Mall. Selain pusat IT itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga akan menghidupkan lagi kompleks kesenian Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

"Hi-Tech kemarin sudah ditata. Sama temen-temen dipindah ke bawah. Tapi yang ke depan memang kami kembalikan lagi. Hi-Tech ini juga ada gedung kesenian, taman remaja," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Minggu (10/4/2022).

Maka, lanjut Eri, ketika membangun konsep bangunan terintegrasi itu Hi-Tech Mal akan hidup berdampingan dengan gedung kesenian THR dan juga TRS yang tidak bisa terpisah-pisah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana konsep harus berbagi tempatnya. Bagaimana Hi-Tech ada, begitu juga dengan gedung kesenian. Masak Surabaya Kota besar enggak ada keseniannya? Surabaya ini, kan, ada ludruknya, tarian, dan sebagainya," ujarnya.

Menurutnya, Surabaya harus mempunyai gedung kesenian yang digabungkan dengan gedung Hi-Tech Mall.

ADVERTISEMENT
Hi-Tech Mall Surabaya yang rencananya bakal dibuka lagi.Hi-Tech Mall Surabaya yang rencananya bakal dibuka lagi. Foto: Esti Widiyana/detikJatim

"Sambil kita bangun taman remaja tetap menjadi tempat terbuka untuk pentas anak-anak SD, SMP seperti dulu. Karena ini sejarah. Jangan sampai dilupakan," tegasnya.

Sementara untuk fasilitas yang rusak, pihaknya akan memperbaiki secara bertahap. Pemkot juga akan mengundang investor untuk membangun, karena APBD yang tak memungkinkan membangun semua.

"Intinya bagaimana semua itu bisa bergerak untuk kesenian, UMKM, IT, dan masyarakat Surabaya," ujarnya.

Untuk Hi-Tech Mall sendiri pihaknya masih menghitung pedagang yang aktif. Bagi pedagang yang sudah keluar dan mau masuk Hitech Mal lagi akan dipertimbangkan dari lokasi stand.

"Ini lagi kita tata. Tapi kalau dia masih jualan disana masih kita hitung. Kalau dia sudah ga bayar, keluar, pindah tempat, kemudian masuk lagi kita lihat stannya cukup atau ga. Kejayaan seni budaya harus kita kembalikan lagi," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads