Menengok Hi-Tech Mall: Tutup di Era Risma, Dihidupkan Lagi Walkot Eri

Menengok Hi-Tech Mall: Tutup di Era Risma, Dihidupkan Lagi Walkot Eri

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 06 Apr 2022 13:49 WIB
Suasana Hi-Tech Mall Surabaya yang hendak dibuka lagi oleh Pemkot Surabaya.
Suasana Hi-Tech Mall Surabaya yang hendak dibuka lagi oleh Pemkot Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Tak hanya menjadi satu di antara sederet ikon di Surabaya, Hi-Tech Mall sempat dikenal sebagai pusat elektronik di Indonesia Timur. Setelah 2 tahun terkatung-katung Pemkot Surabaya hendak menghidupkan kembali sentra elektronik dan teknologi informasi itu.

Berdasarkan catatan detikJatim, pada 1 April 2019 silam kontrak PT Sasana Boga sebagai pengelola Hi-Tech Mall resmi habis setelah perusahaan itu mendirikan dan mengelola Hi-Tech Mall dengan kerja sama Build Operate-Transfer (BOT) dengan Pemkot Surabaya selama 30 tahun.

Perusahaan pun secara resmi menyerahkan pengelolaan Hi-Tech Mall Surabaya kepada Wali Kota saat itu Tri Rismaharini. Karena pemkot belum mendapatkan investor baru, Hi-Tech Mall sempat dikelola paguyuban pedagang selama 2 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah 2 tahun melawan keterpurukan dan bisa dibilang lolos melewati gempuran krisis ekonomi akibat Pandemi COVID-19 sentra bisnis barang elektronik itu hendak dihidupkan kembali. Inisiatornya adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Zamannya Bu Risma tarik ulur, belum dapat investor, mungkin. Ketika Pak Eri, beda program. Kan memang beda program setiap wali kota. Program Pak Eri pendidikan dan teknologi, apa lagi kena pandemi semua beralih ke teknologi," kata Ketua Paguyuban Pedagang Hi-Tech Mal Rudy Abdullah kepada detikJatim, Rabu (6/4/2022).

ADVERTISEMENT
Suasana Hi-Tech Mall Surabaya yang hendak dibuka lagi oleh Pemkot Surabaya.Suasana Hi-Tech Mall Surabaya yang hendak dibuka lagi oleh Pemkot Surabaya. Sejumlah pedagang sudah menempati stan. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)

Rudy mengatakan, pada 1 April 2019 lalu setelah PT Sasana Boga sebagai pengelola sebelumnya menyerahkan Hi-Tech Mall kepada Risma saat itu Risma juga hendak menyerahkannya kepada pengelola baru.

"Kami dikasih tempat, tapi menunggu pengelola baru. Di tengah-tengah menawarkan ke investor ternyata ada pandemi. Akhirnya dibatasi semua. Kegiatan semua dibatasi," jelas Rudy.

Kemudian, pada sejak kampanye pemilihan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat menyampaikan sejumlah program. Salah satu yang ditangkap para pedagang Hi-Tech Mall adalah program komputerisasi yang sangat sesuai dengan konsep sentra elektronik Hi-Tech Mall itu.

"Sampai pemilihan Pak Eri, ketika Pak Eri ke sini menjelaskan program pendidikan teknologi dan komputerisasi-nya, itu pas. Terharu semua," ujarnya.

Tapi hingga sekarang Pemkot Surabaya masih mencari investor baru. Tujuannya untuk mengelola Hi-Tech Mall agar tetap eksis.

Rudy mewakili para pedagang pun berharap agar Hi-Tech Mall benar-benar dibuka lagi, tidak tutup-tutup lagi. Karena menurutnya bangunan dan sentra bisnis itu sudah menjadi salah satu ikon pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Surabaya, juga di Indonesia Timur.

"Harapannya sudah nggak ada isu penutupan, agar pedagang juga bisa membangkitkan perekonomian di Surabaya," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads