BBM jenis Pertalite di Banyuwangi diserbu konsumen. Padahal stok Pertalite tak terjadi kelangkaan.
Pantauan detikJatim, antrean konsumen Pertalite sempat terjadi di sejumlah SPBU. Antrean tersebut didominasi kendaraan roda 2.
Seperti yang terjadi di SPBU Kalipuro, Banyuwangi. Antrean bahkan hingga mengular demi mendapatkan Pertalite.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nunggu sekitar 30 menit saja. Karena memang selain ada motor juga ada mobil," ujar Gili, salah satu konsumen Pertalite kepada detikJatim, Kamis (7/4/2022).
Gili mengaku harus beralih ke Pertalite setelah harga Pertamax dianggap terlalu mahal. Saat ini harga Pertamax mencapai Rp 12,500 per liter.
"Kalau dulu pakai Pertamax setelah harganya Rp 12.500 jadi ganti Pertalite," kata Gili.
Sunardi (34) petugas SPBU mengatakan kuota BBM jenis Pertalite untuk konsumen tak mengalami kelangkaan. Sebab pihaknya selalu mendapat stok 3 ton Pertalite per harinya.
"Sudah ada pengisian setiap pagi ada 3 ton. Jadi sangat memenuhi," terang Sunardi.
Senada, Ilham petugas SPBU di Rogojampi mengatakan Pertalite memang tak ada kelangkaan. Meski banyak permintaan, namun pihaknya tak akan menaikkan harga. Saat ini harta Pertalite Rp 7.650 per liter.
"Harga tetap. Kami tidak berani menaikkan harga. Sesuai dengan kondisi harga saat ini," kata Ilham.
Ilham menilai, banyaknya konsumen Pertalite ini karena mereka konsumen Pertamax yang beralih ke Pertalite. Ini dilakukan setelah pemerintah menaikkan harga Pertamax.
Meski banyak permintaan, lanjut Ilham, tapi di SPBU Rogojampi tak sampai ada antrean.
"Untung tidak sampai antre. Tapi semua mesin Pertalite kita mainkan semua," tandas Ilham.
(abq/iwd)