Harga BBM jenis pertamax naik. Warga Bojonegoro pun berbondong-bondong beralih menggunakan pertalite dengan harga jauh lebih murah.
Pantauan detikJatim di beberapa titik SPBU Bojonegoro, terlihat antrean panjang dan mengular di jalur pertalite. Antrean ini tampak di jam-jam tertentu.
"Rata-rata kalau antre saat ini pagi, jam kerja, karena banyak motor dan mobil yang pindah beli pertalite dengan harga Rp 7.650, karena pertamax mahal. Harganya sudah Rp 12 ribu lebih per liternya," ujar salah satu staf SPBU Jetak, Gunarto, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan petugas operator SPBU di jalur Bojonegoro-Sumberjo hingga Boureno. Petugas yang enggan disebut namanya ini mengatakan, saat ini SPBU tempat mereka bekerja mengalami penurunan jumlah omzet untuk pembelian BBM jenis pertamax. Hal ini dipicu karena kenaikan harga pertamax.
"Beberapa hari ini kami alami penurunan drastis untuk penjualan pertamax. Apa lagi saat ini pembelian pertalite, solar subsidi tidak diperbolehkan menggunakan jeriken juga," jelasnya.
Sementara itu, Aisyah (40), salah satu warga Sumberejo Bojonegoro, yang juga pengemudi mobil mengaku pusing dengan adanya kenaikan harga BBM pertamax. Sehingga mau tak mau ia harus berganti ke pertalite.
"Nggak tahu ini pemerintah semua pada naik harganya. Minyak goreng kemarin sempat langka, kini pindah ke Pertalite yang hanya bisa dibeli dan dilayani pakai motor dan mobil. Mahal memang pertamax," ujar Aisyah.
(hil/sun)