Minyak Goreng Kemasan Langka di Pasar Jombang, Harga Curah Melebihi HET

Minyak Goreng Kemasan Langka di Pasar Jombang, Harga Curah Melebihi HET

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 18 Mar 2022 15:04 WIB
Minyak Goreng Kemasan Langka di Pasar Jombang, Harga Curah di Atas HET
Minyak goreng curah di pasar Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang - Meski harganya sudah dilepas ke mekanisme pasar, minyak goreng kemasan masih sulit ditemukan di pasar tradisional Kabupaten Jombang. Sementara minyak goreng curah yang tersedia di tingkat pedagang eceran masih di atas harga eceran tertinggi (HET).

Seperti yang terjadi di Pasar Pon, Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Salah seorang pedagang, Sukarman (47)mengatakan, stok minyak goreng kemasan di lapaknya kosong tiga hari terakhir. Karena tidak ada kiriman sama sekali dari agen. Padahal, harganya saat ini sudah mencapai Rp 24.500 per liter.

"Minyak goreng kemasan tidak ada stok sudah tiga hari ini. Kiriman dari agen katanya menunggu hari Senin minggu depan," kata pedagang asal Peterongan, Jombang ini di lapaknya, Jumat (18/3/2022).

Sehingga stok yang tersedia di lapaknya saat ini hanya minyak goreng curah. Namun, Sukarman menjualnya dengan harga di atas HET yang ditentukan Kementerian Perdagangan Rp 14 ribu per liter.

Karena harga kulakan dari agen masih Rp 16 ribu per Kg. Sehingga ia menjualnya seharga Rp 17 ribu per Kg atau Rp 15.470 per liter.

"Para pembeli sekarang ini memilih minyak curah karena selisih harganya dengan yang kemasan lumayan banyak," terangnya.

Stok minyak goreng kemasan juga kosong di lapak Iwan (40), pedagang di Pasar Pon. Kiriman dari agen baru akan datang Senin pekan depan. Sementara minyak goreng curah yang ia jual saat ini tinggal stok lama. Yaitu seharga Rp 15 ribu per Kg atau Rp 13.650 per liter.

"Minyak goreng curah dengan harga dari pemerintah (Rp 14 ribu per liter) belum datang, dijanjikan dua hari lagi. Yang kemasan kosong," jelasnya.

Minyak Goreng Kemasan Langka di Pasar Jombang, Harga Curah di Atas HETMinyak Goreng Curah dijual di Atas HET/ Foto: Enggran Eko Budianto

Kondisi serupa terjadi di Pasar Citra Niaga, Desa/Kecamatan Jombang. Salah seorang pedagang, Arif (40) menuturkan, baru hari ini ia mempunyai stok minyak goreng curah. Satu minggu kemarin ia tidak mendapatkan pasokan sama sekali dari agen.

"Karena memang stok di agen tidak ada, katanya mereka jual sendiri secara eceran," ungkapnya sambil mengatakan harga jual minyak goreng curah saat ini Rp 18 ribu per Kg atau Rp 16.380 per liter.

Arif mengaku tidak mendapatkan pasokan minyak goreng kemasan lima hari terakhir. Sehingga stok di lapaknya kosong. Padahal informasi yang dia terima, harga minyak goreng kemasan sudah naik menjadi Rp 24 ribu per liter.

"Katanya agen tidak boleh dijual kartonan, jualnya eceran dan dibatasi maksimal 2 liter per orang. Sekarang pembeli minta yang curah semua karena harga yang kemasan jauh lebih mahal," cetusnya.

Sulitnya mendapatkan minyak goreng kemasan di pasar tradisional dikeluhkan para pembeli. Seperti yang dikatakan Dahlia (50), penjual nasi pecel asal Jombang. Selain sulit didapat, menurutnya harga minyak goreng kemasan juga mencekik.

"Harapannya harganya stabil sebelum puasa. Jika tidak, kami rakyat jelata sedih. Sekarang harganya Rp 24-25 ribu per liter. Di toko barangnya juga tidak ada, harganya naik semua," ujarnya.

Begitu juga yang dirasakan Tini (58), pembeli asal Kecamatan Jombang. Pengusaha warung nasi ini terpaksa beralih ke minyak goreng curah karena yang kemasan sudah tembus Rp 23 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng curah Rp 18 ribu per Kg atau Rp 16.380 per liter.

"Saya punya warung nasi, juga untuk kebutuhan rumah tangga. Saya sangat sedih harga minyak mahal, tapi saya terpaksa beli," tandasnya.


(fat/fat)


Hide Ads