Banyak kegiatan positif untuk mengisi waktu di luar pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat Pandemi COVID-19. Dua pelajar SMK Kota Probolinggo membuat miniatur kapal pinisi berbahan bambu yang cuan saat dijual.
Tidak sulit mencari bambu untuk membuat miniatur kapal pinisi. Di rumah kedua pelajar ini, di Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, tanaman bambu sangat melimpah.
Itulah yang membuat mereka, Muhamad Rizal (16) dan Nur Wahyu Musyafa (17) berkreasi membuat miniatur kapal pinisi dari bambu. Ide awal kreativitas itu justru muncul di tengah Pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza dan Nur memproduksi miniatur kapal pinisi itu di sela-sela waktu santai selepas PJJ tuntas. Mulai dari mencari bambu di sekitar rumah, membelahnya lalu menyerutnya hingga tipis.
Selanjutnya, merekatkan semua bagian dengan lem hingga terbentuk utuh badan kapal, layar, hingga pernak-pernik seperti kapal pinisi asli. Semua proses itu mereka pelajari dari video yang ada di YouTube.
![]() |
"Buat kerangka miniaturnya 35 menit. Bahan bambu banyak, karena desa kami penghasil bambu. Ini kami jual di pameran dan online. Bapak Wakil Gubernur Jatim pesan 2," ujar Rizal, Jumat (11/3/2022).
Rizal menjelaskan, mereka mampu membuat 1 kapal miniatur selama 2 minggu bila pembelajaran jarak jauh sedang berlangsung. Kalau sedang liburan, mereka bisa mengerjakan selama empat hari.
"Tergantung ukurannya. Kalau pas masuk sekolah satu miniatur bisa selesai dua minggu, kalau pas liburan empat hari bisa selesai," ujar Rizal kepada detikJatim.
Meski masih tahap belajar, jangan salah, miniatur kapal pinisi karya siswa SMK Negeri 3 dan siswi SMK Negeri 4 Kota Probolinggo itu terlihat cantik bila ditempatkan di dalam kaca.
Ternyata hasil penjualan miniatur kapal pinisi ini untuk biaya sekolah. Nur Wahyu Musyafa bahkan bertekad bila hasil penjualannya bagus, akan digunakan untuk membeli ponsel android.
![]() |
"Kalau hasil penjualan meningkat akan dibelikan ponsel android untuk sekolah daring, karena selama ini masih menumpang ponsel temannya. Minta uang ke orang tua kasihan," ujar Nur.
Ayah nur sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Sehingga tidak mampu membelikannya ponsel.
Sebagian miniatur kapal pinisi karya dua sahabat yang bersekolah di SMK Negeri 3 dan SMK Negeri 4 Kota Probolinggo itu telah diikutkan dalam sejumlah pameran tingkat kota maupun provinsi.
Dan salah satu yang membuat Rizal bangga adalah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memesannya. Tak tanggung-tanggung, dua miniatur karya kreatif generasi muda Kota Probolinggo itu diborong.
(dpe/fat)